Lanjut

Nggak usah bingung dengan situasi akhir-akhir ini, memang seperti itu. Harus ngerti akan watak dan perilaku berbagai macam karakter para sobat maya. Terlebih pada sohib yang selalu berkeluh kesah tentang apapun, bahkan terhadap apapun yang kulakukan dimatanya adalah sebuah kesalahan. Dia tidak ingin melihatku bahagia, seperti yang ia sering harapkan. Padahal membangun suasana akhir-akhir ini adalah bukan perkara mudah, perlu perjuangan dan lalu bisa melupakan dendam dan kebencian. Toh aku bukan berwatak seperti itu, aku ingin hidup normal kembali seperti sedia kala dan seperti saat saat awal membangun persahabatan.

Saat ini, andai aku hadir setiap hari tidak lain karena ingin berbagi keceriaan dengan siapapun, atau sedih bila perlu. Dan kalau kehadirankupun masih dipersalahkan karena dianggap sudah punya banyak teman, lalu aku pasti akan sangat mudah untuk menghilang seperti masa masa itu. Biar sohibku tidak terbebani dengan aktivitas mayaku, biar dia bisa senang dan tidak sedih lagi.



Ngimlek


Kamis pagi pergi kerja, akan tetapi nyampe kantor kabar Aya panasnya makin tinggi, lalu buru-buru menuju PGadung. Kabar 2 hari yang lalu, dan ini hari ketiga membuatku tidak peduli dengan kerjaan. Semua penting, tapi anak jauh lebih penting, terlebih aku jarang berada di tengah-tengah mereka.


Hari Juma'at pagi kami bawa Aya ke Bidan dan didiagnosa gejala types, ada 2 jenis obat syrup yang harus dibawa, pedas dan gurih adalah makanan yang harus dihindari. Si kecil memang seneng banget dengan kerupuk dan sayuran yang pedas. Beda jauh sama si Nipong yang tidak doyan pedes.

Hari itu juga, 2 orang tukang memasang daun pintu di bangunan kios kecil masa depan. Padahal pesannya bukan untuk dipasang cepet-cepet, mengingat belum ada anggaran untuk pembelian kayu, tapi rupanya mereka sangat cepat bertindak, dan soal pembayaran bisa diatur. Senangnya bisa menemui orang-orang seperti itu. Alkhamdulillah sedikit demi sedikit mulai terwujud, semoga selalu mendapatkan kemudahan. Amin,,

Gambar1. Nipong mau berangkat Sekolah, mampir dulu sambil bergaya

Gambar2. Aneka mimik Aya, agak kurusan


Gambar3. Menjelang Ayahnya berangkat, harus nabung gendong dan sun buat sebulan

Minggu pagi buta sudah bangun dan mempersiapkan segala sesuatu untuk berangkat pagi ini dan mengejar Bus tujuan Jakarta. Di terminal jam 07.30 dan dapat tiket tapi lewat Bandung, tidak jadi soal. Jalan di mana-mana rusak dan berlubang, sepanjang jalan adalah hujan yang melicinkan jalan, sehingga laju bus tidak begitu gesit. Dan nyampai Jakarta, jam 18:00, buka internet sebentar, lalu kantuk dan lelah menyergapku hingga bangun di subuh pagi.

Allah, terima kasih atas anugerah yang engkau percayakan kepada kami, semoga kami bisa mengelola dengan baik dan penuh amanah. Amin...