Day 2.
Musim kawin banyak hajatan..
Alkhamdulillah bojoku berangsur pulih. ..
Mendadak mudik
Masih saja di kantor menjelang magrib. Lalu ku telpon si kriwil tapi suaranya gak selantang biasanya. Lirih dan parau dan seperti kesedihan. Ia merengek minta aku pulang karena mama sakit. Kupastikan dengan meminta hpnya diberikan ke mamanya. Benar, aku harus pulang malam itu juga. Ada yang dirasakan dalam tubuhnya dan aku yakin ini berkaitan dengan peralihan kontrasep dari x ke y.
Mencari pesenan si kriwil yaitu jaket warna ping dan beberapa makanan kesukaan nipong. Jam 6 sore lewat menuju kediaman. Mandi dan lain sebagainya pergilah ke kemayoran. Beruntung masih ada tiket bus. Tunggu menunggu, si bus baru datang jam 10. Baru kali ini mudik ke kampung berangkat dr jakarta jam 10 malam.
Koper ini tidak muat di loker atap lalu kutaruh saja di tempat duduk di sampingku. Karena sudah jadi garis dari dulu tidak pernah mujur kalau perjalanan jauh tak pernah kudapati seorang perempuan duduk di sampingku. Maka tas packer ini menjadi kawan yang mudah buat kusandari atau merangsak saat kendaraan meliuk belok kanan atau kiri.
Jam 06 baru sampai brebes prukpuk artinya masih sekitar 2 jam lagi buat ketemu anak istri.
Gunung slamet membiru di kejauhan kokoh berselimut awan. Cercah sinar mentari pagi keemasan menerobos di balik gunung.. indah sekali. Hamparan hijau yang luas di musim hujan seperti permadani. Tuh... gunungnya ikut ke manapun roda ini berputar. Kadang seperti siluman ada di sebelah kanan kendaraan lalu pindah lagi di sebelah kiri.
Hp bergetar... seharusnya alya yang telpon. Aku juga musti kirim kabar buat team di kantor kalau hari ini gak bisa ikut meeting sosialisai i-step. Entah apalagi ini....
Ngidek tembelek
Cemburu skill
Kita dibekali sifat cemburu oleh Sang Maha Pencipta sebagai dasar untuk bertahan hidup. Sifat dasar inilah yang kerap kali dipandang sebagai biang kerok dan awal mula bencana kemanusiaan. Iri dan cemburu adalah satu kesatuan yang mana bila sifat iri dimaksudkan untuk rasa ingin berlebihan akan hal yang orang lain miliki, sedangakan cemburu adalah untuk menempatkan suatu rasa lebih ke arah hubungan cinta. Cemburu menurut analisa Kis Wongso, seorang konsultan yang tinggal di Multiply.com mengungkapkan baru-baru ini, bahwa rasa cemburu sama besarnya dimiliki baik oleh wanita maupun pria. Namun pemakaian rasa cemburu bisa dibedakan tergantung dari karakter masing-masing.
Kalau mau belajar cemburu, kita bisa tengok pada mahluk Allah yang berupa ayam. Ayam, ketika sedang memadu kasih, ia sangat protektif. Jago yang sedang mendampingi betina, bila jago lain datang, ia rela mati untuk betina kesayangannya.
Tapi karena kita manusia, kita tidak bisa mengadopsi keseluruhan dari apa yang dicontohkan unggas itu. Tapi kita perlu curiga, bila kita tak lagi cemburu terhadap gangguan yang menerpa pasangan kita.
Silahkan yang mau konsultasi, dijamin jawabannya katrok...
5 cm
Letakan jari telunjukmu 5cm tepat di depan keningmu lalu teriakan segala keinginanmu. Kita punya kaki untuk melangkah, punya tangan untuk bekerja, punya otak untuk berfikir, punya hati untuk merasakan dan punya mulut untuk berdoa. Film baru indonesia yang tadinya kuanggap tidak bermutu. Karena sudah terlanjur parno dengan sejumlah produksi film bertema hantu tak bermutu. Lalu karena tidak sengaja kutonton saja film ini dan hasilnya lumayan menghibur dan memotivasi hidupku. Diluar perkiraan... ini bagus sekali.
Ngandroid
Jaman ini aku mengalami tekhnologi digital yang percepatan perubahanya bagai sekejap mata. Kalau dulu sepeda motor disebut honda karena "branding" yang kuat di jamanya. Sekarang kita sudah sangat nyaman menyebut hape android. Mau itu samsung, htc, motorolla atau pechin sekalipun justru merk sistem operasinya yang disebut.
Ini menarik bagiku, karena merk sekaliber nokia semakin tenggelam di blantika teknologi dewasa ini. Fisik henpun tidak lagi menjadi pertimbangan utama hanya karena hampir semua orang mengenal android dibandingkan merk hp itu sendiri. Beda dengan blackberry atau iphone, mereka dengan sistem operasi masing2. Padahal setauku android adalah opensource yang tidak begitu gencar dalam mempromosikan produknya.
Aku sendiri ngandroid lebih karena jenuh dengan sistem operasi windows yang tiap hari kuhadapi di depan layar komputer. Lalu hadirlah si robot hijau yang menawan hatiku dengan banyak aplikasi dan hiburan.
Tapi apa iya aku sekarang tambah pinter dengan ngandroid?
Entahlah...
Buku ini aku pinjam
mendengarkan lagunya chica kuswoyo dari siaran radio sebuah RRI purwokerto, kuingat betul penyiarnya Murti Astuti dengan acara Ulang Tahun. Acara ini dihadirkan setiap pagi setelah berita regional, hingga warta berita pukul 07.00. Ucapan ulang tahun datang dari berbagai penjuru karsidenan banyumas, hingga akupun hafal daerah yang tak pernah kusinggahi, sebut saja: Kebasen, dukuhwaluh, tanjung, bukatedja, klampok, banjarnegara, dll. Lagupun dipesan, bukan lagu dewasa seperti zaman ini, tetapi lagu anak-anak yang menyenangkan, dan membangun cinta antar sesama, orang tua, hingga indonesia. Lagu dengan judul Nusantara, seringkali diputar dihangatnya pagi. Sambil sarapan, buku-buku yang berserakan ditata kembali dan dimasukan ke dalam tas, tidak lupa penggaris terbuat dari kayu dengan ikatan tali diujung penggaris diselapkan didalam tas. Pasti nanti asyik bernain memutar penggaris disekolahan pas istirahat, derunya seperti suara helikopter yang tak pernah aku lihat. Melewati pematang sawah yang licin, kemudian terpeleset. Tas dan seisinya masuk ke dalam sawah yang habis diangler dan siap tanam. Pasti ada 3 pihak yang akan marah karena insiden itu, yaitu: Pak tani, Bapakku dan guru kelas. Aku pulang dengan mingsek-mingsek ditemani sohib setia pulang kerumah berganti pakaian. Soal buku jangan ditanya bagaiman basahnya, maka aku jemur diteras rumah. Maka hari ini aku berangkat sekolah dengan seragam berbeda dari teman yang lain, tanpa buku, hanya bawa pensil dan buku tulis bersampul ungu khas jaman itu, harganyapun 25 perak. Pas di pematang yang menggelincirkanku, sebuah benda menancap di sawah, penggaris ini akan menghiburku. Setiba disekolah, sudah banyak yang tahu tentang kejadian pagi itu dari teman-temanku yang berangkat terlebih dahulu.
Bel sekolah dipukul oleh petugas, dan masuklah seluruh krucil ke kelas masing-masing. Aku bengong karena tidak ada buku pelajaran yang sesuai untuk jadwal hari tersebut. Tiba-tiba seorang gadis manis datang dan mengantarkan buku ke mejaku. Katanya dia kebetulan punya 2 buku, yang satu punya kakaknya yang sudah naek kelas. Entah apa yang terjadi pada reaksi tubuhku saat itu, karena culun dan tidak punya pengalaman sama sekali tentang bagaimana berhadapan dengan lawan jenis, wong masih kelas 5. Tapi akhirnya aku merobek kertas dan menuliskan diatasnya, "buku ini aku pinjam sampai minggu depan", lalu remas-remas dan kulemparkan ke mejanya. kulihat dia membuka dan membacanya....
::makasih ya Ay, pinjaman bukunya, gak pakai copyright, kan?:::
Penasaran virtu
Aku pernah mengalami hidup melayang di awan biru, setengah nyata dan setengah semu. Ia disebut sisi abu2. Hidupku serasa semrawut dengan siklus ngaco yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Apa muasalnya?
Karena rasa penasaran dengan apa yang terjadi di dunia maya alias sosial network. Dulu setiap ada perasaan apapun tersimpan rapi di hati atau mengendap di pikiran sekarang hampir semua orang bisa menumpahkannya dalam blog, twitty, atau westbuk. Dan dari setiap apa yang kita drop tulisan di dunia langit, apapun itu pasti akan merasa penasaran akan apa tanggapan dari teman2 di sana. Lalu aku harus membalasnya satu per satu, kadang berbohong agar mereka senang atau supaya biar seru saja. Makin banyak komen rasanya makin puas. Aku menunda mandi, menunda makan dan paling parah menunda shalat. Kalau pun tetap shalat namun telat dengan pikiran yang tidak fokus.
Lalu kubuat blog ini sebagai catatan kaki saja, kalau lagi ada waktu aku akan menulis apapun namun kuhilangkan kotak komen agar rehabilitasi penasaranku kian membaik.
Twiterpun sudah tidak aktif dan entah apa paswordnya. Aku juga bisa sembuh untuk tidak sembarang menumpahkan apa yang kupikirkan di westbuk. Ini perkembangan kemunduran agar hidupku seperti sedia kala. Obsesi besarku tidak seharusnya tergerus di dunia abu2 itu. Namun tentus saja akupun tidak bisa begitu saja meninggalkan total karena bisa kujadikan media hiburan.
Bicara hiburan sebetulnya sudah banyak yang bisa kunikmati untuk bisa menghibur diri. Mendengarkan radio itu lumayan bisa mengusir kejenuhan dan bisa nyambi yang lain. Nonton tivi semakin jarang kulakukan karena mata lelah sehari2 di depan layar computer. Maka semakin banyak aneka hiburan sesungguhnya hidup manusia semakin tinggi titik jenuhnya. Entah kenapa aku menilai seperti itu dan mungkin perlu dikaji secara ilmiah.
Kaji rungkat, kaji urung mangkat. Kisah tetangga yang sudah heboh untuk pelepasan ibadah ke tanah suci tapi lancung ternyata tidak jadi berangkat. Dan itu kenyataan, tak perlu dikaji cukup dipahami bahwa rencana matangpun belum tentu berjalan semestinya.
Anyway, rasa penasaranku kini sudah sedang ku evakuasi dari virtual ke ranah nyata. Ada defiasi yang mendasar untuk bisa kulalui supaya bisa mencapai sasaran.
Candu
Sampai hari ini aku tidak pernah melihat bentuk candu seperti apa, tapi aku yakin candu ini ada. Tapi aku tidak sampai hati kalau candu adalah hal yang gaib. Orang yang menginginkan sesuatu terus menerus konon disebut kecanduan.
Berbagai hal soal kecanduan sering aku dengar di berbagai berita, ada kecanduan alkohol, ada kecanduan main perempuan, ada kecanduan narkoba, rokok, dll. Namun ada kecanduan internet adalah hal baru di kancah candu internasional. Yang manakah yang pernah aku rasakan? Mungkin salah satunya pernah atau mungkin yang lain karena tidak ada kesempatan dan tapi mudah2an aku tak perlu memiliki kesempatan itu, bebijong isitlah baruku untuk amit amit jabang bayi.
Merokok itu pernah kulakukan dan menjadi tahu apa akibatnya. Selalu ada yang kurang kurasakan setiap selesai makan atau mati gaya saat kumpul dengan teman2. Bahkan kalau lagi mumet merokok menjadi pelarian. Candu yang berlari...
Lalu datang kecanggihan teknologi informasi dimana internet tidak lagi barang langka nan mahal. Semua ada di genggaman dan tersambung dengan semua orang di belahan benua manapun. Kenapa menjadi candu? Karena memulai. Sesederhana itu, kalau tidak memulai pasti tidak pernah merasakan candu apapun. Internet yang kukenal sejak 1995 saat itu belum membuatku kecanduan, karena saat itu hanya membuatku heran dan berpikir keras, melototin modem yang bunyi ketika tersambung ke provider. Setelah itu aku melihat animasi netscape explorer, aplikasi terkenal pada jamanya dan informasi yang didapatpun tidak banyak. Internet pada saat itu tak lebih untuk akses email yang mulai berkembang meninggalkan fungsi fax, seperti sms yang meninggalkan pager. Pager makan tanaman soal candu lainnya.
Kemunculan jejaring sosial membuat penduduk bumi meninggalkan dunia nyata, disini candu mulai menyerang
Nulis banyak
Malah force stop... mana bisa menulis ulang hal yang sama. Gila apa? Mustinya aku save dulu....
Ceroboh....
Kolonialisme digital
Tahukah Anda? Peradaban Barat (dan juga sejumlah negara maju di belahan bumi lainnya) bisa maju disebabkan masyarakatnya secara lengkap telah mengalami berbagai tahapan kebudayaan secara linear dan utuh. Dari kebudayaan lisan, kebudayaan tulisan, kebudayaan baca, kebudayaan audio-visual (teve), dan sekarang kebudayaan cyber. Hal ini tidak dialami oleh bangsa Indonesia. Bangsa ini hanya mengalami kebudayaan lisan, lalu melompat ke kebudayaan audio-visual, dan sekarang termehek-mehek dengan kebudayaan cyber. Kebudayaan tulisan dan baca terlewat, dan sedihnya, terlupakan.
Bisa jadi, sebab itu ada perbedaan besar antara kebiasaan masyarakat Barat (dan masyarakat negara maju lainnya) dengan kebiasaan masyarakat Indonesia, salah satunya yang paling mudah dilihat adalah saat mengisi waktu luang, apakah itu sedang antre di bank, menunggu panggilan di loket rumah sakit, tengah menunggu kendaraan atau seseorang, sedang duduk di lobi hotel, atau sedang duduk di dalam kendaraan umum.
Di Barat dan di negara-negara maju, orang biasa mengisi waktu kosong atau waktu luangnya dengan membaca, apakah itu suratkabar, majalah, novel, atau buku non-fiksi. Jika bepergian kemana pun, mereka terbiasa selalu menyelipkan buku di dalam tas atau menentengnya di tangan. Sebab itu, bukan pemandangan aneh jika di dalam subway, di taman-taman, di halte bus, di depan loket berbagai instansi, di pinggir jalan, maupun di pantai, mereka selalu asyik mengisinya dengan kegiatan membaca.
Bagaimana dengan orang Indonesia? Silakan pergi ke tempat-tempat yang telah disebutkan di atas. Anda akan menemukan banyak sekali saudara-saudara sebangsa kita tengah asyik memainkan gadget mereka, bukan membaca. Sebab itu, Indonesia sejak lama menjadi pangsa pasar yang sangat menggiurkan bagi para produsen ponsel dunia. Bahkan konon, negeri ini telah menjadi semacam wilayah test pasar bagi produk-produk ponsel dunia teranyar. Dan setahun belakangan ini, ponsel dengan fasilitas chatting atau pun yang membenamkan kemampuan untuk bisa ber-fesbukan-ria laku keras. Blackberry-pun naik daun. Dan jangan heran jika di negara terkorup dunia dan nyaris masuk dalam kategori "Negara Gagal" ini ternyata bisa menjadi empat besar dunia dalam rating angka penjualan Blackberry. Blacberry dan Fesbuk telah menjadi trend masyarakat kita sekarang.
Digital Colonization
Mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Demikianlah salah satu akibat dari trend digital sekarang ini. Fungsi asli dari FB dan situs jejaring sosial lainnya seperti halnya Friendster, Twitter, dan sebagainya adalah untuk membuat jaringan teman di dunia maya. Hal ini sangat bermanfaat bagi para marketer atau orang-orang yang memang diharuskan bergiat untuk berhubungan dengan banyak orang. Hanya saja, di Indonesia dan mungkin di negara lain, situs jejaring sosial ini malah menjadi trend yang sedikit banyak menggusur produktifitas nyata. Sekarang, lebih banyak orang menyukai melakukan kegiatan FB ketimbang membaca buku, kontemplasi, dan sebagainya. Padahal bagi kebanyakan orang, berfesbukan-ria tidak ada bedanya dengan ngerumpi dengan sesama teman di sekolah, pasar, atau pun kantor. Disibukkan dengan persoalan remeh-temeh. Wasting Time. Dengan sendirinya, produktivitas manusia menjadi menurun.
Kehadiran gadget hebat (dan mahal) seperti BB dengan media FB disadari atau tidak sekarang ini pada akhirnya hanya menjadi semacam simbol status. Di negara yang peradaban pengetahuannya sudah maju, penanda status sosial, apakah dia hebat atau tidak adalah buku. Semakin banyak buku yang dia baca maka semakin hebatlah dia di mata teman-temannya. Kredibilitas orang ditentukan oleh banyak sedikitnya pengetahuan yang didapat dari buku.
Namun di negara yang nyaris gagal seperti Indonesia terjadi parodi yang menyedihkan, penanda status sosial orang kebanyakan dilihat dari seberapa banyak dan canggihnya gadget yang kita tenteng, walau mungkin dia harus kredit untuk bisa memiliki itu. Ini sebenarnya merupakan pars pro toto, dari kecenderungan sebagian besar masyarakat kita yang memandang status orang, kredibilitas orang, status sosial orang lain, dengan sedikit banyaknya harta benda yang dimilikinya, tanpa perduli apakah dia bisa hidup kaya raya dengan merampok uang rakyat, menggelapkan uang umat, korupsi, dan sebagainya.
Hal ini menimbulkan efek domino, kian hari kian banyak orang yang ingin kaya raya dengan jalan pintas. Salah satunya dengan menjadi anggota legislatif misalnya, padahal dia sama sekali tidak mempunyai prestasi apa pun di masyarakat. Ini sesungguhnya merupakan mental bangsa terjajah.
Bagi kebanyakan orang di sini, bagi bangsa yang belum tersentuh budaya membaca dan lebih suka dengan kebudayaan mengobrol dan menonton, maka kehadiran BB dan FB dan semacamnya, tanpa disadari telah banyak merampas waktu berharga dalam hidupnya. Banyak orang rela berjam-jam untuk ber-BB atau ber-FB-ria, dan melupakan membaca buku, padahal waktu merupakan Pedang Democles, yang tanpa ampun akan membabat siapa saja yang tidak mengunakannya dengan baik. Inilah apa yang sebenarnya disebut sebagai Digital Colonization, penjajahan digital.
Pemakaian BB dan juga FB tidaklah salah. Bagi pekerja yang banyak menghabiskan waktu di jalan dan harus selalu connect dengan rekan-rekan kerjanya, atau bosnya, atau seorang profesional yang harus selalu online, maka BB adalah hal yang amat penting. Demikian juga dengan FB, sangat vital bagi para marketer atau orang yang harus berhubungan dengan banyak orang lainnya, atau publik figur misalnya. Di tangan mereka, BB dan FB menjadi salah satu alat penunjang prestasi yang memang penting. Dan saya yakin, orang-orang seerti ini tidak akan terjerumus dalam kemubaziran pemakaian waktu karena mereka tahu kapan harus memulai dan kapan harus berhenti.
Apakah Anda sekarang telah memiliki akun di FB? Jika sudah maka manfaatkanlah dia dengan baik, tepat, dan bijak, bukan sekadar untuk wasting a time. Membaca buku atau membaca Qur'an, jauh lebih berguna untuk mengisi waktu ketimbang ngobrol. Dan jika Anda belum memiliki akun di FB, berpikirlah seribu kali, apakah Anda sudah siap untuk itu? Apakah hal itu merupakan KEBUTUHAN Anda, dan bukan sekadar KEINGINAN? Janganlah waktu yang sedikit ini dipergunakan dengan sia-sia, penuh kemubaziran. Karena Allah SWT telah memperingatkan hamba-Nya jika kemubaziran itu adalah perilaku saudara-saudaranya setan. Na'udzubillah min dzalik. (Rd)
Sumber: akhirzaman.in
Guru geblek
Selamat pagi anak2..hahaha waduh jan bungah yah ngger dadi kowe kowe pada. Sekolah sekolah nang stm jann...ora patut yakin mulyane ... uhhh.. temenan...hahhaa... nyong tau nglakoni gemiyen lagi dong jaman nyong sekolah nang stm yah..ya pada bae kaya kowe kowe pada anak-anaku..! Anu mlebune jam 7. Jam setengah 8 esih nang terminal karo udud ndopok kr calo terminal hahahaha...ana maning waaahhh anu saking ora duwene kang adipala butul cilacap kota ngepit kang ngumah jam setengah 5...uthuk...uthuk uthuk... aringane bane gembes nang nggon slarang...bwahahahhaha. ngenteni dipompakaken karingane nang sekolahan keri pite di sendekena maring warung mlumpat tembok segelem-gelem..hahaa...kwe modale pirang2 pancen. Ana maning ngger pas jam istirahat ngger nyong ndeleng kowe kowe pada angger lagi jajan kae nang warunge biyunge kae jan yaa...gole mangan mendoan telung lembar, es te he 2 gelas rokoke telung ler...gole bayar pira? Sewu limangatussss. .hahahahaha. kwe kasus jan pada yakin.ya ngonoh pada derasakena bae yah......
Jamal
Udah seminggu terakhir kerap terjaga dini hari. Lantaran utamanya karena waspada akan pekerjaan berkelanjutan. Karena proses siang hari nanti berlanjut hingga malam namun biasanya kalau lancar tidak ada hp berdering. Tapi kalau ada masalah maka aku harus bangun mengangkat atau membalas sms. Dan setelahnya adalah malam yang panjang hingga pagi menjelang. Anehnya justru pas jam berangkat malah kantuk itu datang tak berpori.
Ke tanah minang
Mendapat tugas ke luar kota. Kali ini ke daerah padang, sumatera barat. Yang di benak saya adalah rumah lancip seperti pada uang koin 100 rupiah jaman dahulu. Berangkat dari rumah pada kamis jam 5 pagi, penerbangan batavia tercatat di tiket terbang pukul 6.30 namun yang terjadi adalah pukul 8.25.
Hampir 2 jam terbang melintasi angkasa dengan cuaca cerah. Sesampai di bandara minangkabau, benak itu terbukti nyata. Hampir bangunan instansi pemerintah terlihat lancip melengkung. Tapi banyak penduduk yang lalu lalang tidak seperti dugaanku yang mengira padang itu tidak ada orang karena sedang merantau semua. Dan itu memang terkenal, dimana orang minang adalah perantau. Atau mungkin pas aku ke sana mereka lagi pada mudik sehingga kota padang ramai.
Dari bandara minang ke arah kantor cabang sekitar ditempuh sekitar 1 jam. Berderet restoran aku yakin semua itu makanan khas setempat, tapi tidak seperti di jakarta yang bertuliskan "masakan padang". Namun uniknya bertuliskan restoran ampera entah apa maksudnya.
Lama sekali rasanya tidak menulis jadi serasa tumpul. Padahal menulis itu sungguh nikmat seperti lezatnya pasangan masakan pedas dan seuntai petai.
Perjalanan bersama bos itu tentu ada enak dan tidak enaknya. Apa saja?
Nanti aku ulas di tulisan berikutnya.
Kota ini kecil untuk ukuran ibu kota propinsi. Masih sepi dan dan tanpa bangunan menjulang. Aku tidak melihat adanya toko retail macam alfa maupun indomart. Konon kota ini mengutamakan perdagangan lokal. Sehingga tidak heran harga sebungkus rokok di sana lebih mahal.
Ngantuk...
Galat 304
Ialah, pesan error pada gadget android ketika download di google play. Tak perlu panik dan kecewa kalau mengalami hal itu, cukup gampang saja. Remove proxy dari setting mobile network, jadikan kosong, simpan dan restart gadget kita aja kali bukan anda. Dan cobalah download lagi....bisa?
Kalium
Berikut kisah ku kali ini....
Bulan maret adalah bulan sibuk di tempat kerjaku. Tugas ke surabaya dalam rangka membenahi cabang yang menurut juragan sangat berantakan dari sisi manajemen operasional. Maka aku diutus selama 2 minggu, sedianya sebulan tapi karena minggu ke 3 aku musti berangkat ke bandung dalam rangka workshop bersama maerskline di daerah dago selama 2 hari. Setelah workshop usai, rencana kembali ke surabaya tiba2 dari jakarta menelponku agar ke jakarta dulu karena musti ke padang. Karena acara selesai hari jumat maka aku transit dulu ke purwokerto...lumayan 2 hari.
Selama di surabaya makananku adalah bebek dan bebek, karena memang kudapan favoritku. Rekan kerja di surabaya sudah mengingatkanku bahwa bebek kolesterol tinggi, tapi tetap saja, siang malam bebek yudi yang terkenal di daerah perak. Gila, usaha nasi bebek mulai jam magrib, jam 9 udah ludes.
Lalu akupun tergoda bebek sinjay di daratan madura, teptanya di bangkalan. Minggu pagi disamperin teman baruku arek suroboyo menyusuri jembatan panjang suramadu, dan sampailah di lokasi. Saat itu hujan dan anehnya jalanan macet di lokasi bebek sinjay, rupanya pengunjungnya aduahi ramai. Dan lebih aneh lagi, antrianya puanjang buat sekedar menikmati bebek itu. Padahal ini kategori warung biasa dengan bangunan tambahan dari bahan alakadarnya dan jauh dari kesan restoran. Setelah penasaran dengan semua hal tentang tempat, tibalah aku mencicipi masakan asli madura ini dan memang wuenak tenan, aki tanpa ragu nambah 1 porsi. Dan kembali ke surabaya.
ketika di bandung, nyaris kurang istirahat dan makanan hotel di daerah dingin tentunya yang disediakan kudapan dan minuman yang mengandung penghangat, lemak dan lemak, malamnya kopi.
Malam terakhir workshop semua peserta dibawa keliling kota bandung dan berakhir di wisata malam, sebuah tempat yang bagiku menyeramkan tetapi penasaran. Aku banyak dicekok minuman memabukan oleh kawan-kawan yang baru akrab di acara workshop tsb. Aku ingat keluarga ketika sedang bersenang2 sendiri dan sesungguhnya hatiku berontak dan malam itu aku bukanlah diriku. Separuhku adalah saiton yang terkutuk.
Setelah dari kampung aku kembali ke jakarta mempersiapkan berbagai hal untuk ke padang. Tiket pesawat sudah ditangan dan berangkat akhir maret. Namun hari rabu pagi kepalaku berat sangat badan lemah namun kupaksakan ke kantor. Makin siang aku sempoyongan, dan pas jam 11 aku izin untuk istirahat dan mampir ke dokter, ditawarin sopir kantor untuk diantarkan, aku menolaknya. Kata dokter aku kena radang, dikasihlah obat 4 macam, lalu lanjut ke rumah, dijalan aku beli makan siang untuk persiapan sebelum makan siang. Jam 12 tepat aku nyampe rumah dan makan sedikit lalu kuminum obat, dan merebahkan diri. Belum genap 15 menit, tanganku kesemutan.. Aku rebahkan diri kembali memperbaiki posisi tidur, baju celana seragam masih nempel di badan. Nggak bisa tidur, leher belakangku juga mulai semutan, setelah hampir 30 menit semutan aku mulai panik, aku telpon ibu toni, nggak ada jawaban. Makin aneh, tanganku melengkung, lidahku kelu dan pelo, aku gak bisa ngomong aku panik dalam kesendirian, aku nelpon istriku nggak bisa karena jari jariku meregang dan melengkung ke dalam dan gak bisa mencet tombol apapun lalu aku teriak sebisaku. Alkhamdulillah, Allah masih sayang aku teriakanku didengar oleh tetangga, dan beruntung di depan kamarku ada satria adik toni yang sedang main di rumah tetangga, aku yang sudah tidak bisa berdiri akhirnya digendong dengan tangan yang kaku ke dalam, mulut terkunci dan aku panik sejadi jadinya ingat anak istri, dan aku mikir hal hal buruk soal struk dan sebagainya, aku ingat apa yang sudah kumakan ketika di surabaya. Kemudian aku direbahkan di rumah mba rin, sabuk dikendorkan, baju dibuka, lalu ada mak odah, tetangga mba rin, ibunya toni yang mengurut dan meregangkan kekakuan tubuh. Aku dibuatkan air jahe, dan aku meminumnya, setelah diurut 1 jam, semutanku berkurang dan kram yang kukhwatirkan strouk ringan mulai lemas, aku terus ber istigfar.
Ibu toni menelpon istriku agar ke jakarta, dan esok paginya mereka datang. Dan aku dibawa ke rs carolus untuk pengobatan. Periksa darah dan sebagainya, masuk ke ruangan dokter penyakit dalam, aku divonis kurang kalium. Kalium dok? Tanyaku, aku yang doyan susu kok kurang kalium, lalu dibantah dokter, bukan kalsium tapi kalium. Setelah dapat resep, aku hanya diauruh tebus obat, dan tanpa rawat inap. Alkhamdulilah, lalu kami pulang hanya dengan membawa 1 macam obat, namanya kalium 500mg. Saran dokter harus sering makan pisang hijau, air kelapa.
Dan sekarang aku memperhatikan hydro, air kelapa instan dan rajin mengkonsumsinya. Betapa ruwet akibatnya, meski tubuh hanya kekurangan 1 zat saja, kalium.
Keep in natural, bebekless, more hydro.
Allah keep us always. Thanks...
Kisah lama yang ingin kupendam, tapi buat apa kalau tidak berbagi pengalaman, siapa tau ini berguna bagi yang lain, maka kubuka kembali.
Romadhan, augs 12 12
posted from Bloggeroid
Burung kecil
Lalu kenapa banyak manusia risau akan hidup di dunia yang sama sekali sebentar saja, hingga banyak sekali di negeri tercinta ini kisah tilep menilep uang yang aduhai besar sekali jumlahnya. Setiap berita yang muncul adalah soal korupsi, suap, bagi-bagi kepicikan dan dengan vulgar dirinci asal uang, nama proyek, dan prosedur cara mendapatkannya. Sekali lagi, anak-anak mungkin saja menonton, usia remaja menyimak dan terserap dengan kuat dalam benak. Dan kita tahu, dari film maupun sinetronpun yang dicontoh adalah keburukannya, bukan inti dan pesan yang disampaikan dalam sebuah cerita film.
Andai saja tidak ada berita soal korupsi, yang karenanya uang jadi berlimpah, sehingga segalanya terlihat mudah, dan ketika menjalani sebagai pesakitanpun, hanya sekejap saja dan ia kembali foya foya. Sepertinya empuk sekali hidup mereka. Di saat jaman kian berantakan, rasa empati merosot tajam, tetapi penyebaran informasi sangat deras ke seluruh pelosok negeri, maka yang terjadi adalah proyek percontohan ini sebagai kaderisasi benih2 baru yang kelak makin culas dan kejam.
Kebutuhan kita apa saja sih, sebenarnya hei manusia manusia serakah....?!
Kenapa tidak seperti unggas saja, yang makan secukupnya dan tak pernah mereka melakukan penimbunan kecuali hanya di telih saja. Apa mereka tidak pernah membaca kitab2 suci yang penuh dengan peringatan dan kabar gembira?
Burung kecil ini hanya mencari sekedarnya saja, dan ia bernyanyi dengan merdu di bibir sarang mungil di ujung ranting pohon. Meski hewan tidak dibekali akal seperti manusia, namun justru kita sering diberikan contoh oleh mahluk yang dinamakan binatang. Tapi sungguh aneh, kenapa aku masih saja berfikiran bahwa harta dan dunia seisinya harus kugenggam.
Walahdalah, rupanya aku sedang jatuh cinta kepada dunia, sehingga aku ingin punya kerajaan bisnis, ada orang yang dapat kusuruh, dan aku menikmati sebagai agent yang layak dari Allah bahwa aku tepat menjadi penyalur rezki bagi orang2 di sekitarku. Aku akan bahagia tersenyum melihat yang bekerja kepadaku dengan penuh semangat dan bahagia.
Jadi, Allah maha kaya maka aku tak kan pernah risau dengan apa yang belum terjadi kemudian.
Burung kecil, kepakkan sayapmu...dan tak pernah lupakan sarangmu.
Dhekawe 08-08-12
posted from Bloggeroid
Sankis
posted from Bloggeroid
Limited of Rantau
Selamat datang di dunia lelaki, Han...
enaikan kelas enam ia merintih kesakitan karena pucuk otong harus dipotong demi menjalankan syariat, dan perintah Allah kepada Ibrahim. Sebagai ayah, aku tak ingin melewati momentum penting ini, tapi memang telat 5 menit dan pak Mantri tidak menungguku demi daftar antrian berikutnya di desa sebelah. Aku sudah tergopoh-gopoh dari kantor rabu sore mendapatkan bus yang berangkat magrib, tapi ya sudah apa mau dikata. Ciregol - tonjong memang sedang perbaikan jalan karena ambrol, dan entah bagaimana nanti lebaran. 4 hari cuti menghabiskan waktu bersama si sulung, nipong yang selalu kesulitan duduk, pipis, dan sampai aku berangkat minggu konon dia belum mandi. Adiknya selalu saja menggoda biar kakaknya bereaksi, tapi rupanya nipong tak bergeming, selamat menyambut akil baliq, semoga berubah perilaku kepada ibumu yang sering kau sakiti, makin sayang sama adikmu, dan giat beribadah. Aku tahu, dunia lelaki begitu beragam masalah kelak di duniamu, tapi yakinlah kamu akan mendapatkan pelajaran berharga dari ayahmu.