Sepucuk surat dari seorang lelaki


Follow twitter: @kutipanhikmah

Kamu tahu kenapa saya suka wanita itu pakai jilbab? Jawabannya sederhana karena mata saya susah diajak kompromi. Bisa dibayangkan bagaimana saya harus mengontrol mata saya ini mulai dari keluar pintu rumah sampai kembali masuk ke rumah lagi.

Dan kamu tahu? Di kampus, tempat saya seharian di sana, ke mana arah mata memandang selalu saja membuat mata saya terbelalak. Hanya dua arah yang bisa membuat saya tenang, mendongak ke atas langit atau menunduk ke tanah.

Melihat ke depan ada perempuan berlenggok dengan seutas "TANK TOP", noleh ke kiri pemandangan "Pinggul Terbuka", menghindar ke kanan ada sajian "Celana Ketat plus You Can See", balik ke belakang dihadang oleh "Dada Menantang!" Astaghfirullah... Ke mana lagi mata ini harus memandang.

Kalau saya berbicara nafsu, oh jelas sekali saya suka. Kurang merangsang itu mah! Tapi sayang, saya tidak mau hidup ini dibaluti dengan nafsu. Saya juga butuh hidup dengan pemandangan yang membuat saya tenang.

Saya ingin melihat wanita bukan sebagai objek pemuas mata. Tetapi mereka adalah sosok yang anggun, mempesona, kalau dipandang bikin sejuk di mata. Bukan paras yang membikin mata panas, membuat iman lekas ditarik oleh pikiran "ngeres" dan hati pun menjadi keras.

Andai wanita itu mengerti apa yang sedang dipikirkan laki-laki ketika melihat mereka berpakaian seksi, saya yakin mereka tidak mau tampil seperti itu lagi. Kecuali bagi mereka yang mempunyai niat untuk menarik laki-laki untuk memakai aset berharga yang mereka punya.

Istilah seksi kalau saya defenisikan berdasar katanya adalah penuh daya tarik seks. Kalau ada wanita yang dibilang seksi oleh para lelaki, janganlah berbangga hati dulu. Sebagai seorang manusia yang mempunyai fitrah dihormati dan dihargai semestinya anda malu, karena penampilan seksi itu sudah membuat mata lelaki menelanjangi Anda, membayangkan Anda adalah objek syahwat dalam alam pikirannya. Berharap Anda melakukan lebih seksi, lebih... dan lebih lagi.

Dan Anda tau apa kesimpulan yang ada dalam benak sang lelaki? Yaitu: Anda bisa diajak untuk begini dan begitu alias gampangan.

Mau tidak mau, sengaja ataupun tidak Anda sudah membuat diri Anda tidak dihargai dan dihormati oleh penampilan Anda sendiri yang Anda sajikan pada mata lelaki. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada diri Anda, apa itu dengan kata-kata yang menyeleneh, pelecehan seksual atau mungkin sampai pada perkosaan.

Siapa yang semestinya disalahkan? Saya yakin Anda menjawabnya "Lelaki" bukan? Oh betapa tersiksanya menjadi seorang lelaki di zaman sekarang ini.

Kalau boleh saya ibaratkan, tak ada pembeli kalau tidak ada yang jual. Simpel saja, orang pasti akan beli kalau ada yang nawarin. Apalagi barang bagus itu gratis, wah pasti semua orang akan berebut untuk menerima. Nah apa bedanya dengan Anda menawarkan penampilan seksi anda pada khalayak ramai, saya yakin siapa yang melihat ingin mencicipinya.

Begitulah seharian tadi saya harus menahan siksaan pada mata ini. Bukan pada hari ini saja, rata-rata setiap harinya. Saya ingin protes, tapi mau protes ke mana? Apakah saya harus menikmatinya? Tapi saya sungguh takut dengan zat yang memberi mata ini. Bagaimana saya nanti mempertanggungjawabkannya? Sungguh dilema yang berkepanjangan dalam hidup saya.

Allah Ta'ala berfirman: "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan menahan kemaluannya", yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya." (QS. An-Nur: 30-31)

Jadi tak salah bukan kalau saya sering berdiam di ruangan kecil ini, duduk di depan komputer menyerap sekian juta elektron yang terpancar dari monitor, saya hanya ingin menahan pandangan mata ini. Biarlah mata saya ini rusak oleh radiasi monitor, daripada saya tak bisa pertanggungjawa bkan nantinya. Jadi tak salah juga bukan? kalau saya paling malas diajak ke mall, jjs, kafe, dan semacam tempat yang selalu menyajikan keseksian.

Saya yakin, banyak lelaki yang mempunyai dilema seperti saya ini, mungkin ada yang menikmati, tetapi sebagian besar ada yang takut dan bingung harus berbuat apa. Bagi anda para wanita apakah akan selalu bahkan semakin menyiksa kami sampai kami tidak mampu lagi memikirkan mana yang baik dan mana yang buruk. Kemudian terpaksa mengambil kesimpulan menikmati pemandangan yang anda tayangkan?

So, berjilbablah... Karena itu sungguh nyaman, tentram, anggun, cantik, mempesona, dan tentunya sejuk di mata...

Islam itu indah

Inilah jawaban Muslim untuk film "Innocence of Muslim" yang menghina Rasulullah !!!

Aku adalah Muslim, aku bangga menjadi Muslim, karena sejarah membuktikan.. Bukan Muslim yang memulai perang dunia pertama. Bukan Muslim yang memulai perang dunia kedua. Bukan Muslim yang menghancurkan hiroshima dan nagasaki dengan menggunakan bom atom. Bukan Muslim yang membunuh 200 juta indian amerika Utara. Bukan Muslim yang menghabisi 80 juta indian amerika Selatan. Bukan Muslim yang Membunuh 90 juta aborigin australia. Bukan Muslim yang mengambil 180 juta orang afrika sebagai budak lalu membuang 70 persen dari mereka yang meninggal ke lautan atlantik. Bukan Muslim yang menjajah Indonesia, Bosnia, Afghanistan, Ethopia, Checnya, Suriah dan negara" lainnya.. Bukan Muslim yang memulai kasus poso, ambon, maluku, dan papua. Bukan Muslim yang memfitnah irak dgn senjata pemusnah massal yg ternyata cuma isapan jempol belaka. Bukan Muslim yang serakah merebut ladang minyak Timur Tengah. Bukan Muslim yang suka menghina nabi & agama lain. Dan aku bangga.. Walau Islam tidak pernah teriak" sbg agama damai, tapi Muslim tidak pernah menyerang siapa2. Walau Islam tidak pernah teriak" HAM & toleransi, tapi Muslim paling toleransi dibanding "PENDEKAR HAM" Amerika yang rasis kepada kulit hitam, dibanding perancis yang melarang jilbab, dibanding swedia yang melarang Adzan, dibanding swiss yang melarang pendirian Masjid. Muslim mayoritas itu toleransi Muslim minoritas itu PEMBERANI. Tapi tidak ada toleransi untuk melanggar perintah ALLAH SWT. Muslim bukan anjing yang serakah dengan nafsu menjajah. Muslim bukan babi yang rakus nafsu membumi hangus. Muslim bukan monyet licik yang selalu menebarkan fitnah. Muslim tidak pernah mencari musuh & Muslim HARAM lari dari yg memusuhinya. Haram hukumnya jika seorang muslim mengetahui kebenaran, hanya diam seribu bahasa.

Nuansa tiga lapan

Deru laju perjalanan hidup, tercatat detik demi waktu. Terasa banyak sudah catatanku yang tidak sesuai nuraniku. Nuansa kedewasaanku belum paripurna tercermin dari banyak hal.