Bukber 2016

MAG-SateSenayan 28062016 - BEN TPK
Awal puasa tahun ini dimulai pada tanggal 06 06 2016, dan akan berakhir 06 07 2016. Yang paling dinanti orang puasa adalah buka puasa apalagi bukber sama rekan-rekan apalagi super bukber sama anak istri di meja belakang tihwi. Kami mengatur sedemikian rupa agar makan tidak sambil nonton tihwi.

Apa kabar Tut Wuri Handayani?

Sifat waktu memang istimewa, karena itulah Allah SWT bersumpah demi waktu dan diabadikan di dalam Al-Quran. Dan itu terjadi.. Manusia memang berada dalam kerugian, kecuali....

Dari itulah, rasanya baru kemarin menikmati sekolah dan entah bagaimana caranya orang tua saat itu membiayai sekolah anaknya yang harus kost dan dilarang pulang sebelum jatah habis. Saat ini merasakan yang dulu orang tua rasakan. Bedanya saat itu segala sesuatunya terjangkau dan tidak ada embel-embel kebutuhan sekunder yang dipenting-pentingkan. Saat itu sekolah benar-benar menuntut ilmu, kebutuhanku hanya buku, pencil, bolpen, penggaris, dan seragam serta makan ala kadarnya sebagai anak kost. Kost kelamaan begini jadinya...

Ya mau bagaimana lagi semua harus dihadapi dengan tetap berpegang teguh kepada kehendak-Nya, kalau semua dimudahkan kenapa harus dirisaukan. Toh selama ini bisa mengarungi kesulitan demi kesulitan, pokoknya jalani saja, kalau memang sudah jadi rejeki, semua pasti bisa diraih. Ingat baik-baik, tak ada satupun yang bisa kita miliki, kecuali sebentar saja. Jadi, untuk pendidikan anak-anak meski mahal, tak perlu khawatirkan maha luasnya rejeki dari sang Pencipta. 

Iya, tapi lebaran kan?
kenapa dengan lebaran? mau gaya gayaan?

Lebaran tahun ini memang bertepatan dengan tahun ajaran baru, dan itu dirasakan oleh seluruh manusia di negeri yang konon bermoto 'mencerdaskan kehidupan bangsa'. 

Memutus generasi memble dimulai dari sekarang. Kelak Hanif akan memangku jabatan publik yang bisa membuat sekolah makin murah dan terjangkau melalui kebijakan.

Bagaimana nanti jaman Alya? nanti bagaimana jaman Ngafifa Nahda? kalau kau berfikir bagaimana nanti, tak akan bergerak dunia ini. Teruslah bertindak, kita ini wayang yang sedang dimainkan di atas panggung. Ikuti cerita dan irama sambil minum jus pace..

No Fear..!

Benderang

Segala puji syukur kupanjatkan kehadirat Allah SWT atas kehendak-Nya aku bertatap lagi dengan bulan suci Ramadhan 1437H (2016). Jika tahun kemarin full merasakan puasa sebulan bersama keluarga kali ini kembali menikmati ibadah puasa jauh dari keluarga. Umur yang tidak muda lagi, secara spontan atau barangkali otomatis merasa bulan ramadhan tidak boleh tersia-sia. Tempat kerja yang berdekatan dengan Masjid Raya, tempat tinggal yang dekat dengan mushala-mushala membuatku ini sebagai hikmah kebaikan agar shalat dilaksanakan secara berjamaah. Beda banget emang rasanya..!

Risalah kultum semalam sebelum ibadah Tarawih adalah soal pembagian hari-hari Ramadhan dan sifatnya.
1. 10 hari pertama - Rahmat
Bulan yang penuh berkah dan rahmat, itu tidak perlu diperdebatkan atau mikir canggih-canggih seperti (sebut saja Mr. a, b, c, d yang kerap ngotak atik sesuai keinginan akal sendiri). Terbukti bahwa 10 hari pertama memang penuh rahmat, di mana-mana Masjid penuh, orang-orang mendadak bersifat baik, berkasih sayang, saling besedekah.
 
2. 10 hari ke dua - Maghfirah(pengampunan)
Di periode ini mulai terlihat siapa yang benar-benar taat menjalankan ibadah, bisa dilihat dari jamaah di Masjid yang mulai berkurang. Memperbanyak istighfar dan bertaubat karena barang siapa yang melewati 10 hari ke 2 dengan khuyuk baik puasa, tarawih dan ibadah habluminasnya tentu Allah maha mengampuni segala dosa dan kesalahan manusia.

3. 10 hari ke tiga (terakhir) - Pembebasan dari Api Neraka
Karena rata-rata umat Nabi Muhammad SAW berumur 60-70th dibanding umat terdahulu yang di atas 100 tahun. Maka Allah maha tahu atas segala keinginan hambanya, di periode ini terdapat malam lailatul Qadr yang nilai ibadahnya sama seperti mengerjakan ibadah selama 1000 bulan (± 84th), kita diharapkan beritikaf di 10 hari terakhir, dan di periode ini dapat dipastikan jamaah jauh berkurang, karena rata-rata mereka itikaf di Stasiun atau di Jalan guna persiapan mudik.

Hawa semilir dan sejuk di awal bulan suci ini, kondisi negara aman, keluarga di rumah terkendali dari jauh, Alya menyelesaikan Tes akhir kelas 1, Hanif berfikir keras mau lanjut di sekolah mana, Adik kecil sudah jarang panggil-panggil di telfon, sudah bisa lari dan asyik dalam dunianya. Sahur ramai bergemuruh tanpa kehadiran ayahnya, Nahda meramaikan suasana karena selalu terbangun dan duduk manis di dapur.


Pethakilan

Islam agama yang damai dan penuh toleransi, namun perkembanganya banyak dirusak dari dalam dan oleh kalangan sendiri. Kini banyak kujumpai kawan-kawan sendiri memposting, men-share aneka ragam banyolan atau pelecehan terhadap Islam. Memperolok-olok aturan agama kadang hadist dan mentertawakanya. Semua orang diam tanpa komentar, bahkan komentar yang ada seperti mendukungnya. Tidak, bagiku... aku memang bodoh dan awam tapi kalau sudah ada orang yang menghina dan melecehkan Islam, aku tidak tinggal diam.

Dari air hina, segumpal daging lalu jadilah manusia tapi sombongnya minta ampun. Mereka lupakan semua asal muasalnya. Apa biar dibilang kritis? bukankah jaman sebelum ini telah banyak digambarkan manusia-manusia sok kritis tapi membangkang terhadap kebenaran, mereka menuhankan akal mereka tapi apa? Nol besar dan pada akhirnya mereka mati tanpa meninggalkan bekas kebaikan sedikitpun.

Tengil, pethakilan, kayak apa saja...