Kalium

zat ini terlupakan olehku. Fatal akibatnya, kalau tubuh kekurangan zat kalium. Ini pengalaman berharga saat maret lalu, nyaris saja nyawa taruhanya. Kok bisa?

Berikut kisah ku kali ini....

Bulan maret adalah bulan sibuk di tempat kerjaku. Tugas ke surabaya dalam rangka membenahi cabang yang menurut juragan sangat berantakan dari sisi manajemen operasional. Maka aku diutus selama 2 minggu, sedianya sebulan tapi karena minggu ke 3 aku musti berangkat ke bandung dalam rangka workshop bersama maerskline di daerah dago selama 2 hari. Setelah workshop usai, rencana kembali ke surabaya tiba2 dari jakarta menelponku agar ke jakarta dulu karena musti ke padang. Karena acara selesai hari jumat maka aku transit dulu ke purwokerto...lumayan 2 hari.
Selama di surabaya makananku adalah bebek dan bebek, karena memang kudapan favoritku. Rekan kerja di surabaya sudah mengingatkanku bahwa bebek kolesterol tinggi, tapi tetap saja, siang malam bebek yudi yang terkenal di daerah perak. Gila, usaha nasi bebek mulai jam magrib, jam 9 udah ludes.

Lalu akupun tergoda bebek sinjay di daratan madura, teptanya di bangkalan. Minggu pagi disamperin teman baruku arek suroboyo menyusuri jembatan panjang suramadu, dan sampailah di lokasi. Saat itu hujan dan anehnya jalanan macet di lokasi bebek sinjay, rupanya pengunjungnya aduahi ramai. Dan lebih aneh lagi, antrianya puanjang buat sekedar menikmati bebek itu. Padahal ini kategori warung biasa dengan bangunan tambahan dari bahan alakadarnya dan jauh dari kesan restoran. Setelah penasaran dengan semua hal tentang tempat, tibalah aku mencicipi masakan asli madura ini dan memang wuenak tenan, aki tanpa ragu nambah 1 porsi. Dan kembali ke surabaya.

ketika di bandung, nyaris kurang istirahat dan makanan hotel di daerah dingin tentunya yang disediakan kudapan dan minuman yang mengandung penghangat, lemak dan lemak, malamnya kopi.

Malam terakhir workshop semua peserta dibawa keliling kota bandung dan berakhir di wisata malam, sebuah tempat yang bagiku menyeramkan tetapi penasaran. Aku banyak dicekok minuman memabukan oleh kawan-kawan yang baru akrab di acara workshop tsb. Aku ingat keluarga ketika sedang bersenang2 sendiri dan sesungguhnya hatiku berontak dan malam itu aku bukanlah diriku. Separuhku adalah saiton yang terkutuk.

Setelah dari kampung aku kembali ke jakarta mempersiapkan berbagai hal untuk ke padang. Tiket pesawat sudah ditangan dan berangkat akhir maret. Namun hari rabu pagi kepalaku berat sangat badan lemah namun kupaksakan ke kantor. Makin siang aku sempoyongan, dan pas jam 11 aku izin untuk istirahat dan mampir ke dokter, ditawarin sopir kantor untuk diantarkan, aku menolaknya. Kata dokter aku kena radang, dikasihlah obat 4 macam, lalu lanjut ke rumah, dijalan aku beli makan siang untuk persiapan sebelum makan siang. Jam 12 tepat aku nyampe rumah dan makan sedikit lalu kuminum obat, dan merebahkan diri. Belum genap 15 menit, tanganku kesemutan.. Aku rebahkan diri kembali memperbaiki posisi tidur, baju celana seragam masih nempel di badan. Nggak bisa tidur, leher belakangku juga mulai semutan, setelah hampir 30 menit semutan aku mulai panik, aku telpon ibu toni, nggak ada jawaban. Makin aneh, tanganku melengkung, lidahku kelu dan pelo, aku gak bisa ngomong aku panik dalam kesendirian, aku nelpon istriku nggak bisa karena jari jariku meregang dan melengkung ke dalam dan gak bisa mencet tombol apapun lalu aku teriak sebisaku. Alkhamdulillah, Allah masih sayang aku teriakanku didengar oleh tetangga, dan beruntung di depan kamarku ada satria adik toni yang sedang main di rumah tetangga, aku yang sudah tidak bisa berdiri akhirnya digendong dengan tangan yang kaku ke dalam, mulut terkunci dan aku panik sejadi jadinya ingat anak istri, dan aku mikir hal hal buruk soal struk dan sebagainya, aku ingat apa yang sudah kumakan ketika di surabaya. Kemudian aku direbahkan di rumah mba rin, sabuk dikendorkan, baju dibuka, lalu ada mak odah, tetangga mba rin, ibunya toni yang mengurut dan meregangkan kekakuan tubuh. Aku dibuatkan air jahe, dan aku meminumnya, setelah diurut 1 jam, semutanku berkurang dan kram yang kukhwatirkan strouk ringan mulai lemas, aku terus ber istigfar.
Ibu toni menelpon istriku agar ke jakarta, dan esok paginya mereka datang. Dan aku dibawa ke rs carolus untuk pengobatan. Periksa darah dan sebagainya, masuk ke ruangan dokter penyakit dalam, aku divonis kurang kalium. Kalium dok? Tanyaku, aku yang doyan susu kok kurang kalium, lalu dibantah dokter, bukan kalsium tapi kalium. Setelah dapat resep, aku hanya diauruh tebus obat, dan tanpa rawat inap. Alkhamdulilah, lalu kami pulang hanya dengan membawa 1 macam obat, namanya kalium 500mg. Saran dokter harus sering makan pisang hijau, air kelapa.

Dan sekarang aku memperhatikan hydro, air kelapa instan dan rajin mengkonsumsinya. Betapa ruwet akibatnya, meski tubuh hanya kekurangan 1 zat saja, kalium.

Keep in natural, bebekless, more hydro.

Allah keep us always. Thanks...
Kisah lama yang ingin kupendam, tapi buat apa kalau tidak berbagi pengalaman, siapa tau ini berguna bagi yang lain, maka kubuka kembali.

Romadhan, augs 12 12

posted from Bloggeroid

Burung kecil

Bagi orang yang mau berfikir, keajaiban alam yang Allah gelar di dalam hidup ini sering terwakilkan oleh mahluk lain yang lebih kecil. Seperti cerita burung kecil yang setiap hari terbang jauh mencari makan, dan kembali ke sarangnya membawa makanan buat anak-anaknya. Begitu setiap hari sepanjang masa, ia tak berbekal peta, apalagi GPS, namun setiap hari terbang ke angkasa menyusuri hutan, tetap saja ia kembali ke sarangnya tanpa kesulitan berarti.

Lalu kenapa banyak manusia risau akan hidup di dunia yang sama sekali sebentar saja, hingga banyak sekali di negeri tercinta ini kisah tilep menilep uang yang aduhai besar sekali jumlahnya. Setiap berita yang muncul adalah soal korupsi, suap, bagi-bagi kepicikan dan dengan vulgar dirinci asal uang, nama proyek, dan prosedur cara mendapatkannya. Sekali lagi, anak-anak mungkin saja menonton, usia remaja menyimak dan terserap dengan kuat dalam benak. Dan kita tahu, dari film maupun sinetronpun yang dicontoh adalah keburukannya, bukan inti dan pesan yang disampaikan dalam sebuah cerita film.

Andai saja tidak ada berita soal korupsi, yang karenanya uang jadi berlimpah, sehingga segalanya terlihat mudah, dan ketika menjalani sebagai pesakitanpun, hanya sekejap saja dan ia kembali foya foya. Sepertinya empuk sekali hidup mereka. Di saat jaman kian berantakan, rasa empati merosot tajam, tetapi penyebaran informasi sangat deras ke seluruh pelosok negeri, maka yang terjadi adalah proyek percontohan ini sebagai kaderisasi benih2 baru yang kelak makin culas dan kejam.

Kebutuhan kita apa saja sih, sebenarnya hei manusia manusia serakah....?!

Kenapa tidak seperti unggas saja, yang makan secukupnya dan tak pernah mereka melakukan penimbunan kecuali hanya di telih saja. Apa mereka tidak pernah membaca kitab2 suci yang penuh dengan peringatan dan kabar gembira?

Burung kecil ini hanya mencari sekedarnya saja, dan ia bernyanyi dengan merdu di bibir sarang mungil di ujung ranting pohon. Meski hewan tidak dibekali akal seperti manusia, namun justru kita sering diberikan contoh oleh mahluk yang dinamakan binatang. Tapi sungguh aneh, kenapa aku masih saja berfikiran bahwa harta dan dunia seisinya harus kugenggam.

Walahdalah, rupanya aku sedang jatuh cinta kepada dunia, sehingga aku ingin punya kerajaan bisnis, ada orang yang dapat kusuruh, dan aku menikmati sebagai agent yang layak dari Allah bahwa aku tepat menjadi penyalur rezki bagi orang2 di sekitarku. Aku akan bahagia tersenyum melihat yang bekerja kepadaku dengan penuh semangat dan bahagia.

Jadi, Allah maha kaya maka aku tak kan pernah risau dengan apa yang belum terjadi kemudian.

Burung kecil, kepakkan sayapmu...dan tak pernah lupakan sarangmu.


Dhekawe 08-08-12

posted from Bloggeroid