Nekad

Di dunia semodern ini banyak upaya yang telah dilakukan manusia guna menyesuaikan diri untuk mengikuti jaman. Barangkali hampir separuh penduduk bumi telah terbiasa dengan perilaku online, yang beberapa dekade lalu mereka cibir. Seiring bertambahnya waktu, nyatanya dunia modern hanya melulu mengandalkan kemudahan hal admistratif atau transaksional, selebihnya tak akan tergantikan ketika petani kesulitan air ketika musim kemarau. Isu krisis pangan mengemuka di berbagai level pengatur kebijkan dunia, menggema di berbagai seminar dan konvensi. 

Keresahan ini telah dialami beberapa tahun lalu oleh tetanggaku yang bernama Ritme (Ritno Menggolo) yang beberapa kali membuang smartphone terkutuk ke sungai, ke lembah dan beberapa samudera, namun akhirnya kembali lagi mencarinya karena belum bisa dan situasi lingkungan sudah tak memungkinkan untuk mengadopsi segala hal tanpa smartphone. Di tahun ini, 2024 ia bertekad untuk ke sekian kalinya untuk menghentikan segala ketergantungan dengan benda pintar tersebut. Secara tekhnis ia telah berhasil memendam itu semua, ia mulai membuka lahan di hutan dan terpencil dari dunia modern. Berbekal cangkul, bendo, gergaji dan alat-alat penunjang, serta berbagai pasang binatang peliharaan, serta anak istri turut serta diboyongnya. Ia mendirikan komunitas baru dan memulai hidup sebagaimana kehidupan manusia dimulai.


Bersambung... kapan-kapan.,


Blog ini tahap penyemangatan karena itu agar akun ini dapat berkembang dan bertahan serta ke depan nanti dapat menyajikan tulisan yang berkualitas, kami membutuhkan dukungan dan donasi dari audiens penikmat ulasan mengenai berbagai hal,  sekecil apapun donasi yang Anda berikan, dengan senang hati dan rasa syukur, semoga amal baik Anda mendapat balasan Tuhan YME. Untuk link donasi ada di bawah ini: