Burung kecil

Bagi orang yang mau berfikir, keajaiban alam yang Allah gelar di dalam hidup ini sering terwakilkan oleh mahluk lain yang lebih kecil. Seperti cerita burung kecil yang setiap hari terbang jauh mencari makan, dan kembali ke sarangnya membawa makanan buat anak-anaknya. Begitu setiap hari sepanjang masa, ia tak berbekal peta, apalagi GPS, namun setiap hari terbang ke angkasa menyusuri hutan, tetap saja ia kembali ke sarangnya tanpa kesulitan berarti.

Lalu kenapa banyak manusia risau akan hidup di dunia yang sama sekali sebentar saja, hingga banyak sekali di negeri tercinta ini kisah tilep menilep uang yang aduhai besar sekali jumlahnya. Setiap berita yang muncul adalah soal korupsi, suap, bagi-bagi kepicikan dan dengan vulgar dirinci asal uang, nama proyek, dan prosedur cara mendapatkannya. Sekali lagi, anak-anak mungkin saja menonton, usia remaja menyimak dan terserap dengan kuat dalam benak. Dan kita tahu, dari film maupun sinetronpun yang dicontoh adalah keburukannya, bukan inti dan pesan yang disampaikan dalam sebuah cerita film.

Andai saja tidak ada berita soal korupsi, yang karenanya uang jadi berlimpah, sehingga segalanya terlihat mudah, dan ketika menjalani sebagai pesakitanpun, hanya sekejap saja dan ia kembali foya foya. Sepertinya empuk sekali hidup mereka. Di saat jaman kian berantakan, rasa empati merosot tajam, tetapi penyebaran informasi sangat deras ke seluruh pelosok negeri, maka yang terjadi adalah proyek percontohan ini sebagai kaderisasi benih2 baru yang kelak makin culas dan kejam.

Kebutuhan kita apa saja sih, sebenarnya hei manusia manusia serakah....?!

Kenapa tidak seperti unggas saja, yang makan secukupnya dan tak pernah mereka melakukan penimbunan kecuali hanya di telih saja. Apa mereka tidak pernah membaca kitab2 suci yang penuh dengan peringatan dan kabar gembira?

Burung kecil ini hanya mencari sekedarnya saja, dan ia bernyanyi dengan merdu di bibir sarang mungil di ujung ranting pohon. Meski hewan tidak dibekali akal seperti manusia, namun justru kita sering diberikan contoh oleh mahluk yang dinamakan binatang. Tapi sungguh aneh, kenapa aku masih saja berfikiran bahwa harta dan dunia seisinya harus kugenggam.

Walahdalah, rupanya aku sedang jatuh cinta kepada dunia, sehingga aku ingin punya kerajaan bisnis, ada orang yang dapat kusuruh, dan aku menikmati sebagai agent yang layak dari Allah bahwa aku tepat menjadi penyalur rezki bagi orang2 di sekitarku. Aku akan bahagia tersenyum melihat yang bekerja kepadaku dengan penuh semangat dan bahagia.

Jadi, Allah maha kaya maka aku tak kan pernah risau dengan apa yang belum terjadi kemudian.

Burung kecil, kepakkan sayapmu...dan tak pernah lupakan sarangmu.


Dhekawe 08-08-12

posted from Bloggeroid