Mbolang

Inilah situasi kali bolang, nama lokasi hutan di tepi desa yang diapit oleh kai raja yang bermuara ke cilacap. Rupanya acara mbolang yang disiarkan televisi mulai tahun 2013an kalau tidak salah barangkali terinspirasi nama lokasi ini.
Lama di tempat rantau tak kunjung sukses membuatku selalu ingin ke kampung halaman, spiritnya adalah hijrah siapa tahu rejekiku ada di sana. Maka merindukan kampung halaman adalah kegiatan ekstrakurikulerku setelah seharian bekerja. Membayanglah itu berkumpul sama teman-teman meski mereka semua sudah berkeluarga tapi kalau aku ajak berpetualang dengan sigap mereka segera beranjak. Tentu tidak tangan kosong, jaman gini meskipun di desa bikin acara sederhanapun musti ada dorongan, paling tidak buat bakar binatang ternak atau buruan di hutan.
Kendala utama adalah membuat alasan kepada anak dan istri bahwa kegiatan ini sama sekali tidak produktif malah yang ada adalah konsumtif. Tapi dunia lelaki mana bisa dicegah, yang penting lepas penat terbebas dari belenggu ini itu.
Semua kegiatan yang diawali niat asal heppi sejujurnya menurutku cuma pelarian dan sementara. Itu mirip candu rokok, gele, miras atau bahkan narkoba. Meski cuma acara murni have fun, tapi setelah acara usai semua akan kembali ke pribadi masing-masing, semua kawan kembali sibuk ke dunia berbeda masing-masing.
Tapi ya jangan kaku juga kali, sekali kalimah perlu buat refreshing.
Namun setelah kurang lebih setahun tinggal di kampung, mana ada kepikiran jalan sama kawan-kawan reruntungan, setiap hari menikmati hawa yang dulu kurindui. 
Jadi kalau kembali lagi ke ibu kota selain bekerja mencari nafkah sebagai tulang punggung tentu agar kurindui lagi kali bolang yang sunyi dan gemercik air.

Ya kangen lah, masa kangen dong ji...
Pasti nggak mandi kan?