Terkagum pembenci

Kenapa kau mengagumi penista ayat Allah. Apa karena dia beda secara fisik, berita pembangunan, penggusuran, kasar dalam berucap?

Apa iya mengagumi sosok yang memaki2 ulama, memaki seorang ibu tua di depan umum mengata ngatai maling? Apakah iya kalau orang udah mapan rata2 menyukai dia, dengan menutup mata terhadap penderitaan orang2 yang digusur. Apa iya pembangunan reklamasi dengan invest trilyunan itu untuk rakya kecil? Kan tidak mungkin...

Aku tidak mungkin menyadarkan orang2 seiman agar tetap menjaga ukhuwah yaitu dengan mendukung calon pemimpin seiman juga. Teramat banyak telah digambarkan dari sikap2 para pendukungnya saat pilkada dan setelahnya.

Dulu aman sejahtera dengan perbedaan agama, karena saling menghormati. Ini kan sudah dipicu oleh 1 orang yang sungguh sombong. Dan aku tidak rela ketua mui dihinakan didepan banyak orang.

Aku juga kacau, ahlak gak sempurna, tapi kalau ada orang yg melecehkan islam, Allah, kenapa aku harus diam saja paling tidak mengutarakan, mengajak, menyindir.

Tanggapanya persis seperti para pengagum lainya. Nyolot dan tidak terima...

Renungkan, ibu yang tua, orang2 miskin yang terlunta2. Bukan silau oleh gemerlap sulap oleh berita tv yang menutupi karena itu jg bagian dari mereka.

Baca dengan hati....di mana kita berpihak.

Maaf, ternyata kita beda pandangan...