Bawang kuncar

Nama latin: kuncarisae onionatea
Rumpun: bawang bawangan

Ibu menyebutnya bawang kuncar, seluruh masyarakat desaku sepakat menamai sebagai bawang kuncar. Bauanya lebih lembut dari pada bawang putih, ia biasa ditanam di tampingan/bidang vertikal pada pematang sawah. Dapat dipanen setelah 6-12 bulan. Anehnya meski ia disebut bawang tapi tidak bisa dipakai sebagai bumbu. Ia diperlakukan sebagai sayur dan masyarkat di daerah Gumelar umumnya dimasak tumis dicampur udang kering atau basah, dimasak hingga bawang layu hingga warna putih keckoklatan. Daunya yang hijau seperti selang berongga persis seperti bawang daun namun ia seperti jarum suntik karena ukuranya kecil. Dan daun ini hanya dipotong ujungnya ketika akan dimasak karena sebagi penyedap.

Tentang khasiat, pasti sebagai lauk dengan nasi yang menggugah selera. Anehnya tanaman ini bisa kutemukan di pasar kaget di dekat gang daerah Priok.
Makanan tradisional musti digali lagi agar tidak tergerus makanan asing. Orang-orang dahulu jarang mudah sakit dan panjang umur, karena makanan mereka sangat sedikit dari intervensi bahan2 tambahan., kusimpulkan secara mudah dan sederhana saja.