Bani Wisadikrama

Lebaran menjadi ajang silaturahmi dan berlansung setiap tahun, menyenangkan memang bisa bertemu dengan saudara bareng cucu, buyut padahal hanya dari satu kakek bisa menjadi begitu banyak dan tidak saling mengenal. Sayangnya itu hanya seremonial belaka, setelah acara selesai, hiruk pikuk ceramah dari kyai yang diundang, maupun wejangan dari sesepuh tidak menyentuh ke dalam kehidupan sehari-hari. Dulu paling hanya ada 1 pertemuan saja, tapi sekarang menjadi lebih banyak tempat yang harus kami tuju.

kalau aku punya ayah dan ibu, maka dari kedua orang tua ayah dan ibuku mengadakan silaturahmi, karena merekapun punya jalur/dinasti masing-masing. Lalu dari ayah dan ibunya istrikupun demikian, maka resiko menjadi keturunan terbawah menjadi mrana-mrene mengikuti arus, dan kalau nggak ikut, perasaan nggak enak melanda. Kalau ikut, menjadi orang yang seperti ikut arus, bagai air di atas daun talas. Inti dan makna yang menjadi tujuan silaturahmi tidak tercapai sama sekali.

Dan silaturahmi Bani Wisadikrama merupakan perkumpulan tahun ke 2, ini adalah dinasti dari Ayahku, di mana bani wisa ini merupakan kakek dari ayahku yang menjadi lurah pertama desa Tlaga, yang dikenal dengan Eyang Dalun. Bani wisa mempunya anak sebanyak 12 orang, dan kebanyakan adalah wanita, dan tersebar di berbagai penjuru bahkan ada yang di Sumatera. Kemudian cucu-cucunyalah yang menggagas pertemuan itu.

Almarhum Sarpen, adalah nenekku, atau ibu dari Ayahku yang meninggal 2 tahun lalu. Beliau adalah anak yang ke 4. Bak iklan axis, sindiran Jhoni blak-blakan bukannya menjadi peringatan, tapi malah justru seperti sebagai anjuran, yaitu saling menonjolkan dan ajang pameran. Ada yang pakai perhiasan bergelantungan, ada yang pakai baju gemerlap, kerenlah pokoknya....

Tapi ada 1 hal yang entah kugamui atau biasa-biasa saja, dari silaturahmi itu aku jadi tahu ada salah satu bareng buyut yang hidupnya lebih beruntung dari yang lain yaitu, keluarga Wa Dartam, beliau ada anak dari Eyang Saminah, kakak kandung Nenekku, Sarpen. Dari Wa Dartam ini muncul cucu dari salah satu anaknya yaitu seorang anak laki-laki bernama Ficky Irawan, jebolan Unsoed, fakultas kedokteran gigi, namun berkecimpung juga di dunia tarik suara.

Lucunya, pengumuman itu disampaikan sendiri oleh kakeknya Wa Dartam, sambil menjelaskan cara mendaftar RBT guna mendukung promosi single terbarunya "ikhlas".

Sampai di Jakarta aku sibuk dengan kerjaan yang ditinggal hampir 10 hari, aku baru teringat nama ficky irawan, yang belakangan punya nama pasar menjadi Vicky Irawan, dan aku googling. Dan ternyata anak ini sudah malang melintang di layar lebar. Sayang sekali pas acara silaturahmi kemarin dia tidak datang karena harus ke Purwokerto ada acara jumpa penggemar.
info yang kudapat ada di sini: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9433434

Wa Dartam, Nasibmu kini......


met mencet jerawat, cem...