Teori kekacauan

Pernahkah terpikir oleh kita tentang bagaimana sebuah lingkungan kita tengah dilanda kekacauan baik negara maupun masyarakat sekitar?

Mungkin ini hanya ilusi pagi hariku saja. Pagi yang hujan gemerot. Tau gemerot?  Salah... bukan itu. Gemerot adalah deras dan lama. Chaos conspiration, istilah kerennya. Merupakan rangkaian praktek dari teori kekacauan dimana segala sesuatu yang bertubi2, acak namun kalau ditelusuri dari awal akan ditemukan polanya.

Persis di tempatku bekerja semua personal dibuat pontang panting dengan instruksi acak, cepat, multi dan semua bisa via email atau verbal by phone. Tujuanya tentu supaya kita siap dengan segala situasi, berpikir cepat dan tanggap terhadap hal baru. Itu pencapaian positifnya. Kalau negatifnya? Tentu saja kita akan pusing, frustasi, merasa lelah dan buang energi. Itu baru skala kecilnya. Kalau mau yang besar kita bisa jumpai di negeri tercinta ini. Kasus bertubi2, berita acak, fitnah berhembus seperti angin muson, dan lain2 yang sulit kudeskripsikan tapi semua orang merasakan pola acaknya negara ini. Tujuannya apa? Sebagai warga negara yang baik, mari kita telusuri dan pekajari apa yang kita bisa dari yang terkecil yang kita dapat. Untuk apa?  Supaya bisa menemukan pola nya.

Mumet?
Sama...