Episode Perjalanan dinas luar kota




Bandar Udara Sepinggan Balikpapan
Aku tidak pernah bermimpi sebelumnya bisa menginjakan beberapa pulau yang bisa kulihat di peta sejak jaman SD. Memang ini bukanlah pesiar, namun kuanggap sebagai tantangan diri dan mengukir sejarah hidup. Dan pasti aku juga bukan orang yang satu-satunya mengalami hal serupa. Anggap saja ini bagian dari apa yang suka ku khayalkan selama ini agar hidup tidak monoton dan jenuh. Bisa naik otong abung dan berpetualang dengan banyak hal baru. Pertama kali menginjakan selain tanah jawa adalah pulau Bali, saat team Meratus JKT mendapatkan sertifikasi ISO manajemen mutu, pada tahun 2003. Lalu 2 tahun berikutnya pulau sumatera, saat itu masih ingat betul th 2005.
Cuma pasang jaringan kabel LAN (local area network) dan internet di Meratus cabang Palembang. 5 tahun berikutnya, september 2010 tugas ke Lampung bersama bung Jefry ompong. Setahun berlalu, pd pertengahan 2011 dan ini perjalanan paling konyol, perjalanan darat naik Damri dari Gambir, lalu ke Merak lanjut naik kapal ferry menyeberangi selat sunda, menuju ke Lampung. Dari bandar lampung sudah ada yang menjemput, mobil sewaan yang sudah diatur sebelumnya. Saat itu bersama Ricky Affandy, jalur sumatera yang mencekam. Tujuan kami adalah ke gunung megang, sebuah proyek PLTG (pembangkit listrik tenaga gas) dan perusahaan kami berupaya memenangkan tender pengiriman unit pipa dan pembangkit dari tanjung priok. tugas kami saat itu adalah melihat berapa jembatan, tinggi kabel listrik, dan lainya. Sampai lokasi sudah gelap, dan Alkhamdulillah, kami masih ditunggu oleh pihak proyek. Dan kami melanjutkan kembali ke arah lampung lewat batur raja (sopir bilang, KingStone). kami tidak mendapat fasilitas hotel, karena dianggap sehari adalah waktu yang cukup untuk menempuh perjalanan tersebut. Akhirnya kami menginap di hotel An-Nur (istilah mas sofyan, messenger) adalah sebutan nginap di Masjid, tapi tidak. Aku tidur di dalam mobil di pom bensin, (anak2 ku jangan sampai ngalami). Dini hari jam 02:30 ada seseorang yang gedor pintu mobildan bilang saudaranya mau melahirkan minta diantar ke Rumah Sakit Bandar Lampung. Sopir sudah tau gelagat tidak baik, dia pura-pura menanggapi tapi tiba-tiba, wuszzzzz, injak pedal tancap Gas, itu modus mas, kata si pak Sopir. Lalu kami tiba di bandar lampung jam 9 pagi, dan kami terbang dengan sriwijaya air ke Jakarta.

Maret 2012, Terbang ke surabaya, arahanya si enak kedengaranya, benahi team Surabaya!, pakai batavia air saat itu, sekarang wis bangkrut. 2 jam terlunta2 dibandara, sampai ada yang nguamuukk. 2 minggu saja di sana, semua sepertinya mulai kelihatan pola kerjanya, lalu sang utusan lanjut ke Bandung dalam rangka workshop 2 hari di Dago, diselenggarakan oleh Maerskline. Aku presentasi di depan khalayak, padahal kemringet nggak jelas, tapi ya sudah tidak ada pilihan lain dan kepepet bagiku menjadi hal yang mengesankan efeknya. Nah, di sini biang kerok muncul, pakai acara entertainmen pula. Ya sudah, aku wong deso nggak pernah bersenang-senang, sepertinya kalap. Pokoknya, asyik tapi terkendali...
Eh pulang-pulang, pertanggung jawaban uang perjalanan dinas, kurang sekian juta. kawuss! Dari bandung, langsung ke Purworaden, tepatnya di bumi J-Lo, Jambenom Lor, Tlaga Indah. Cuma tengok anak-anak, dan tentu saja emak yang selalu kusayangi. Hanya nginap 2 malam, kembali ke Jakarta.
Baru sampai di Jakarta, sudah harus persiapan pergi ke Padang Sumatera Barat, eh aku tepar. Kejang-kejang sampai masuk carolus. Tiket hangus..

Beberapa bulan kemudian, september 2012 aku diajak Bos ke Padang selama 2 hari dan cuma meeting dengan orang meratus, dan melihat kondisi pelabuhan.

December, 2013. 
Kondisi penambangan batu bara
Sabtu, 7 desember terbang ke Balikpapan, pakai Citilink, pesawatnya hijau seperti godong bandotan, seluruh pramugarinya juga pakai seragam hijau dan tentu saja cantik-cantik. Pukul 10:55 tinggal landas, dan landing di bandara Sepinggan, Balikpapan 14:00 waktu setempat. Selisih 1 jam dengan jakarta, ya bagen.
dari Balikpapan dijemput mobil, dan disopiri oleh pak Widodo, agak tua tapi lumayan ngebut. Mampir ke pinggiran balikpapan di jl. Sumber untuk melihat kondisi truck, lalu kembali ke kota balikpapan beli perlengkapan rumah. Lalu lanjut malam itu juga ke Samarinda, perlu 3 jam waktu tempuh dari Balikpapan jam 1900 sampai di Samarinda pukul 2200, menginap di hotel Mega Sentosa dekat sungai Mahakam.

Minggu, 08 Dec 2013
Jembatan Sungai Mahakam
Paginya lanjut ke palaran, melihat vendor truck yang lain. Setelah melihat kondisi gudang dan bengkel, kami lanjutkan perjalanan ke arah Bontang. Dari Samarinda pukul 11:30 sampai Bontang pukul 16:00. Secara umum kondisi jalan bagus, dan mobil yang lewat tidak terlalu padat. Jalan yang naik turun dan tikungan tajam menjadi pemandangan menakjubkan, sekelilingnya tanah yang sedang digempur diambil batubaranya atau tambang yang lain. Sungguh negeri yang makmur. 
Mencari rumah tinggal, ke sana kemari dan hari sudah gelap, lalu menginap di hotel Raodah tepat di tengah kota Bontang.

Senin, 09 Dec 2013
Lanjut mencari rumah sewa buat tempat tinggal sementara dan operasional pekerjaan nanti, dapat info ada perumahan di Griya Temputu, setelah di perumahan badak hop harga dan minimum tinggal setahun tidak disetujui bos. Ketemu ibu Sri, dan kami nego di tempat. Kondisi rumah masih baru, dan bersih. Kirim email dan foto ke bos, minta persetujuan. Minta harga turun, lalu nego lagi dengan pengelola. Kembali lagi ke bos, confirm. Pekerjaan berikutnya adalah mencari kontrakan buat sopir truck, lalu malamnya aku ngobrol-ngobrol sama resepsionis hotel dan dia bisa bantu antar esok harinya.

Selasa, 10 Dec 2013
Kembali berputar-putar masuk keluar kampung ditemani kawan baru di kota ini, dan akhirnya dapatlah rumah kontrakan. ambil gambar lalu kirim email sama proposal harga, dan disetujui.
kembali ke hotel, dan uang dari Jakarta belum ditransfer untuk rumah sewa yang di Temputu, dan baru sore jam 16.00 dapat info, uang sudah ditransfer langsung ke rek. Bu Sri. Dan besok aku mulai pindahan ke rumah baru.

Suara azan bersaut-sautan dari Masjid ke Masjid. Colokan tidak ada arusnya, mangkanengan mau ngecharge Hape. Ini kesendirian, yang sendirinya saja sudah merasa sendiri. Semoga aku kerasan di kota ini. Bentar-bentar whatsapp berbunyi, pasti itu grup yang ramai oleh pesta copas. Ilmu yang kuturunkan disalahgunakan untuk kopas tak bertepi, aku juga kalau lagi males mikir, copy paste lah jawabanya. Bukan jawaban yang tepat, tapi lumayan bisa mengusir rasa gundah. Petualang pantang merana, jadi jangan coba-coba membaca status galau di Fesbuk. Kalau terlanjur baca, ya singkirkan saja history nanti gak bakal nongol.

Baru beberapa hari saja, sudah pengin pulang. Ke mana? Jakarta, apa J-Lo, kalau bisa ke J-Lo dulu baru Jakarta, bismillah dolo baru membaca. haaaaaaa.....