Menoleh


Melompat ke masa silam meskipun tidak cukup baik dilakukan, tapi sesekali bagus untuk menggembalakan jiwa agar mendapati sedikit saja suasana tenteramnya. Di kota kecil ini tiba-tiba mendengar sayup-sayup lagu moppet yang melengking merdu. Tentu saja ingatanku ke tanah dhekawe di saat hiburan bunyi-bunyian hanya terdengar dari radio atau tape mono. Dan lagu ini, kuingat betul terdengar setiap pagi dari rumah Pak Girwan, pengusaha tapioka. Rumahnya terbuka bagi siapa saja, termasuk anak-anak kecil. Di depan rumahnya ada lapangan volly, yang kalau terik untuk menjemur aci dan kalau sore menjelang tempat konkow anak muda buat berlatih volly ball.  
Dan mendengar lagu ini kembali setelah sekian puluh tahun, rasanya seluruh bayangan hadir di dalam otak dan terhanyut di dalamnya. Seolah-olah aku terlempar ke dalam zaman itu. Selain aroma tertentu, suara atau lagu bisa membuatku bangkit ke dalam ingatan suasana atau kepada orang tertentu. Imajinasiku sulit membedakan kalau hanya diingatkan melalui visual. Lalu, kenapa di kalimantan ini masih kutemui orang stel lagu sangat lama, apakah mereka sedang bernotalgia semata atau hanya sekedar suka memainkan lagu lama di saat lagu baru tidak membuat rasa historis yang mendalam. Apakah lagu yang diciptakan sekarang ala kadarnya? yang penting pas dengan harmoni, dan yang menyanyikan orang yang rupawan?. Atau jangan-jangan inspirasi membuat lagu sekarang sembari menikmati regukan halusinasi miras atau narkotika? sehingga hasilnya melulu soal cinta (nafsu), penghianatan, perselingkuhan? Entahlah, toh sekarang jika ada lagu baru bagiku tidak serta merta membeli CD/Kassetnya, karena begitu melihat klipnya sudah muak duluan. 

Bagaimana dengan lagu-lagu ketika aku kecil dulu, sangat mendalam dan begitu banyak dijumpai lagu indah yang mengangkat tema cinta yang lembut, atau alam, atau sosial sekalipun.  Mengagumkan bukan, kalau lagu yang dibuat penuh dengan idealisme rasa maka diperdengarkan ke jaman apapun tidak membuat jemu telinga. 


Dan inilah lirik lagu yang pagi ini terdengar di seberang rumah, setelah berkali-kali ngetik kata kunci  di google, hanya cukup ngetik kata yang ku ingat dari bait pertama, akhirnya kutemukan judul  'seruling bambu' dan sekalian cari lagunya, dan dapatkan itu sudah!

Dari jauh
Terdengar suara merdu
Sayup sayup
Bagaikan buluh perindu

Seruling bambu
Bertiup dengan lagu
Naik turun
Bagaikan angin merindu

Siapa dia
Gerangan yang meniupnya
Itu lagu
Meresap dalam jiwaku

Berirama......
seni murni yang gemulai
Naik turun
Bagaikan angin merayu