Misi selesai

Konon, pengiriman saya ke kota makassar karena carut marutnya proses kerja yang ditumbulkan oleh pic pendahulu. Orang lain makan nangka, saya pula yang kena getahnya. Pekerjaan sederhana tetapi kalau dilakukan dengan nyambi dan tidak fokus maka kalang kabut seluruh pihak dibuatnya. Sampai di Makassar awal september 2014 kulihat dan pelajari situasi pekerjaan di sini, tentu saja manusianya. Amburadul...! catatan tidak rapih, monitoring pekerjaan harian tidak ada, laporan keuangan berantakan, dokumen surat jalan pabrik tercecer. Dan misi utama saya ke mari adalah mengurai benang kusut yang terjadi, salah satunya adalah management vendor, penataan tariff vendor, pengiriman documen/surat jalan.

Apa yang harus kulakukan?
Sederhana, hanya membaharui cara pencatatan, mengelola penerimaan bongkaran kapal baik dari surabaya maupun Jakarta. Koordinasi dan bertemu dengan pihan pabrik penerima barang. Fokus terhadap kegiatan yang sedang berjalan dan perencanaan pengiriman hari berikutnya. Lalu jangan lupa email dan komunikasikan dengan semua pihak yang terkait dengan pekerjaan ini. Hampir 4 bulan Alkhamdulillah mulai terurai semua. Vendor yang masih ada tagihan yang belum terbayar sudah tinggal tunggu waktu pembayaran karena documen semua sudah lengkap. Vendor baru harus dijaga jangan sampai tidak mau melayani pengiriman cargo.

Semoga pengganti ku nanti bisa bekerja lebih baik dan membawa perusahaan makin besar, bukan malah tenggelam.

Setelah misi usai, tidak ada lagi tantangan, hari-hari kalau tidak ada kapal masuk cuma duduk2 di kantor, lalu cari kopi, atau membaca berita atau blog tetangga yang terus saja seperti menyalahkan pihak lain. Damailah kawan.. aku juga tidak pernah minta apa-apa kenapa bahasanya kalau butuh mencari. wah..wah.,.wah...