Yudi Jok




Bengkel Yudi Jok
Salah satu putra sekampung yang merantau di Jakarta dan berjibaku sebagai pengusaha jok (motor/mobil), dialah Yudi nama asline Johan Wahyudi. Dia bukan pantaranku, masih yuniorku karena ia teman sekolah adiku, Iwan. Tempat usahanya di Sunter-Kemayoran, tepatnya daerah Serdang, tidak jauh dari Jiung, dan dekat dengan pasar Serdang (bantu promo). Jangan berharap bisa ngobrol banyak saat berkunjung ke sana baik di hari biasa maupun hari libur, karena kesibukanya luar biasa. Tapi tak perlu berkecil hati, karena sudah menekuni dunia perjokan maka ia bisa sambil ngajak ngobrol dan dengn tangan yang sibuk trampil menggamit peralata apa saja yang di dekatnya.

Sebetulnya jok motorku baik-baik saja, tapi tiap kali kopdar denganya selalu saja dipanas-panasi supaya diganti supaya lebih ciamik. Hal itu dibahas saat pertemuan bulanan di Monas atau nongkrong di pecel lele Maman, pengusaha makanana asal orang Tlaga juga. Mereka pejuang-pejuang buat keluarganya yang tekun dan gigih. Tiba-tiba minggu lalu kulihat kulit jok motorku sobek, dan instingku tajam menembus langit, barangkali doa Yudijok terkabul, saatnya membelanjakan harta. 
hasil pekerjaan YudiJok 090417

Akhirnya minggu lalu di tanggal 9 April 2017 aku bertandang ke bengkelnya. Kesibukanya terlihat dari jauh, dan kuparkir kendaraanku di tempat itu. Meski sedang mengerjakan banyak pesanan, punyaku langsung digarap. Kuperhatikan dari mulai merobek kulit jok yang lama, merapihkan busa dengan memaprasnya, mengukur kulit yang baru, membuat pola, menge-lem hingga menjahit sesuai pola yang telah dibuat. Semua itu dilakukan dengan manual tapi detail. Terlihat dibantu 3 orang karyawan yang masing-masing telah dapat tugas sebagaimana mestinya. Punyaku istimewa karena digarap langsung oleh bosnya, meski disambi ngobrol dan melayani pelanggan lain, tapi dalam 1 jam punyaku selesai. Dan yang kukhwatirkan soal harga terjadi, kubilang anggap saja bukan teman bukan orang se kampung katakan saja harga sesuai pasar. Dan akhirnya dia menetapkan harga meski kutahu itu dimurahkan dari seharusnya.

Meskipun ia tergolong pengusaha sibuk, tapi kuamati ia menerapkan manajemen modern dimana ia mendelegasikan beberapa fungsi pekerjaanya kepada karyawanya. Dari kisah yang kudapat banyak jebolan karyawan yang pernah bekerjad di sana kini membuka usaha sendiri. Keren bukan? itu belum pernah kualami, tapi memang jalan hidup manusia sudah digariskan masing-masing, aku didesign barangkali untuk menjadi pegawai atau memang belum. Jangan lihat umur, tetap optimus kawan biar jadi robot tak kenal lelah. Hobynya juga tidak main-main, ia punya komunitas trail dan sering mengadakan even di Bogor, Sentul dan lokasi lainya. Motor trailnya modifan dari Honda TIger, keren pokoknya mah. Iya aku kagum pada anak muda yang enerjik, paling tidak apa yang kukhayalkan selama ini terjadi pada orang yang tidak terlalu jauh. Aku musti banyak belajar dari seorang Yudi Jok, ia tak pernah risau akan rejeki meski banyak toko serupa saat ini menjamur. Tapi langgananya tetap mengalir baik yang olshop maupun drivethru (ini istilah ngarang, aslinya gak ngerti) kira-kira demikian lah, seperti orang pesen mekdi dan langsung kabur...

Terus berkarya, yud...!
meski ada satu hal yang sama-sama kita rasakan adalah jauh dari anak istri.