Tanpa tantangan

Pikirkan, puasa dalam keadaan bekerja keras, keringat mengalir di bawah terik nan membakar. Pasti kualitas orang berpuasa dengan situasi demikian sangat tinggi harganya. Bandingkan dengan berpuasa duduk manis bekerja di ruangan dingin, dan waktu seperti tidak terpikir. Kalau waktu saja sudah tidak terpikirkan, biasanya akan sangat cepat waktu berputar dan buka puasa seperti sejengkal jarak dari sahur.

Hanya pergi sebentar siang ini ke depot container, sebuah tempat lapang dimana container ditimbun. CY, istilah kerennya, atau container yard, letaknya bukan di pelabuhan, akan tetapi di penyangga pelabuhan. Kalau di Jakarta, depot tersebar di daerah Cakung, Marunda, Cilincing sana. Nyaris tanpa pepohonan, dan di sana-sini terlihat orang yang tengah bekerja keras di bawah teriknya mentari.

Ada juga terlihat orang-orang yang sedang menggali jalan, aku yakin diantara mereka tetap menjalani puasa dengan tekun dan penuh kecintaan kepada Allah.

Bertebaran ke muka bumi, memang gambaran sesungguhnya pencari nafkah. Mereka handal dan ulet memperjuangkan hidup. Memang sudah seharusnya, aku tidak leha-leha hanya duduk di belakang meja menilep kejenuhan. Dengan keluar atap, aku bisa menyongsong debu yang pekat, sinar yang panas, suara yang bising dan menyaksikan semua peristiwa kehidupan di luar sana. Desiran rasa syukur dan welas asih kepada sesama terasah kembali.