Lejing mania

Trend legging sepertinya sudah sejak lama digandrungi banyak wanita. Entah siapa yang memulai pemakaian kaos kaki bukan, stoking juga bukan. Mulai dari artis, wanita karir, bahkan ibu-ibu setengah baya juga sering kulihat memakai celana legging. Sepertinya bahannya memang lembut dan tipis, mungkin karena nyaman dipakai maka banyak wanita menggandrunginya. Mungkin si pembuat legging awalnya hanya bertujuan untuk para wanita yang suka aerobik, senam, atau fitnes. Tapi siapa nyana hari ini kita bisa saksikan banyak wanita menggunakannya di manapun. Entah itu sedang santai di teras rumah, di tempat kerja, di Mall, atau di tempat rekreasi. Bukan itu saja, wanita berkerudungpun tak luput untuk tidak mengenakanya. Jadi jangan heran kalau aku sempat heran dan berdecak, rambut tertutup rapat tapi seluruh balutan ketatnya jelas membayang. Aurat... oh aurat...demikian batinku merintih....

kalau mau ancur, ancur saja mestinya, atau bila gak mau ekstrim banget ya kalau lebih suka berketat-ketat ya mbok jangan bawa embel-embel muslimah. Standar,,,
Jaman sekarang sebagai pria makin berat tantanganya untuk menjaga pandangannya. Udah pengin njaga, tapi pemandangan itu nongol sendiri. apa iya kita mesti merem?
Jaman dulu mungkin iya, kita bisa cari-cari mana yang minim dan sexi, bisa di halte, bisa boncengan sepeda motor. Lah sekarang? gak usah tengok kanan kiri... wong memandang ke semua sudut kita sudah dihadiahi pemandangan menakjubkan.

Ketika aku di amanahkan untuk membelikan legging untuk istriku, mendadak aku heran bercampur senang. Herannya, aku begitu mudah untuk menemukan celana legging ini. Aku tidak perlu ke Mall, atau toko pakaian, di pasar ujung Gangpun tersedia lengkap dengan aneka warna dan ukuran. Senangnya, aku akan dapat suguhan paha di dalam legging, meski sudah tau isinya, aku akan tetap penasaran, siapa tahu setelah dibungkus legging isinya bisa berubah menjadi paha kehidupan.

Berpakaian tetapi telanjang, itulah legging dalam pelupukku.

tobbaatt.....