Nothing Compares

Aku menulis tentang apa saja di sini bukan berarti menanggapi tulisan orang lain, karena ini bukan rubrik surat kabar. Atau berbalas pantun. Mau dibilang mengasah kemampuan menulis juga tidak, wong nulis yang kulakukan adalah bicara monolog di ruang maya, mengeluarkan apa yang kufikirkan tanpa kerangka tanpa garis besar. Berbagai kisah kehidupan yang jauh lebih rumit dan menarik dapat disimak di media infotainment, tapi kalau cuma ngeblog hanya cara mudah saja berkomunikasi antara hati, pikiran diri sendiri. Syukur kalau bisa mengulas berbagai hal yang bermanfaat buat orang lain. Tapi kalau tidak mampu membersihkan sesuatu, paling tidak jangan membuat kotor.

Adakah di dunia ini suka dibanding-bandingkan? mungkin saja ada untuk motivasi dan tergantung tempat dan waktu, kurasa. Tapi secara umum, menurutku tidak. Manusia lahir di bumi masing-masing punya keunikan. Ada sifat dasar yang tak kan bisa dirubah, dan ada sifat pembawaan lingkungan yang bisa beradaptasi sesuai situasi. Si Kriwil Aya pun, yang masih 5 th tidak pernah suka dibanding-bandingkan dengan Si sulung, padahal secara nalar ia belum paham arti dari suatu kelebihan atau kekurangan orang lain, tapi itu berarti bisa kusimpulkan bahwa menjadi diri sendiri adalah sifat dasar. Begitu pula dengan si Kakak, dia bakal manyun kalau kami sebagai orang tua lebih mengunggulkan adiknya soal bagaimana lebih patuh dan sregep, sigap terhadap instruksi, antusias terhadap orang baru, tidak mudah menyerah. 

Berangkat dari hal tersebut, syahdan ada kisah asmara di SMA para lelaki tergoda terhadap gadis pujaan, maka mereka akan dengan saling berusaha keras mendaptkan hati si gadis itu. Si gadis nan cantik lembut penyayang dan santun tentu saja akan tidak mudah menerima para penggoda itu, dia akan seleksi secara matang. Dan kelebihan maupun kekurangan ia rangkum dalam sikap lalu menentukan pilihan. Ia tak akan pernah membuat perbandingan di depan para lelaki itu dan menyebutkan kelebihan dan kekurangan masing-masing di antara pesaing2 yang sedang kasmaran itu. Setelah membuat keputusan siapa yang bakal diterima sebagai teman dekatnya di SMA si gadis tetap bersahabat baik dengan para penggoda lainya, dan anehnya sesama mantan penggoda itu tetap bersahabat dengan baik.  

Apa istriku pernah membandingkanku dengan yang lain? tentu saja tidak. Apakah aku pernah membanding-bandingkan sebaliknya, tidak juga. Kami menyadari setiap orang punya kelebihan dan kekurangan, dan Sang Pencipta lah yang maha Sempurna.