Tambah Gaya (D)

Mudik dengan kereta Senja utama Solo berangkat dari Senen Jam 22 malam minggu, sampai PWT jam 02.58, Hanif tidak bisa jemput karena terlalu dinihari, maka multimoda transportasi kulalui, dengan mbecak dulu ke pertelon Kalibogor, lalu 30 menit Bus tanggung tujuan Tegal kucegat, jam 04 udah di AJB. Subuh di Mushala Pom, sambil nunggu Hanif. Lalu jam 0500 datang dan segera menyusuri sejuknya pagi menuju kampung halaman.
Kalau begini, enakan naik bus yang bisa sampai di rumah jam 3 pagi. Lalu mendapati demikian 
Minggu pagi hingga sore adalah hujan tak berkesudahan hanya gulang guling sama anak-anak.

Hari ke 2, Senin  pagi habis Subuh antar Mas Han ke Sekolah sambil menerobos hujan, selalu memikirkan pengandaian, kalau saja sudah ada kendaraan roda 4, mungkin tidak begini. Tapi mikir lagi buat membangkitkan rasa syukur melenyapkan rasa kufur. Sampai di kost jam 06.00, rencana lanjut ke Bengkel dan PLN mau tambah Daya buat warung, karena mesin copy ternyata angkatan pertama perlu watt yang tinggi. Nunggu hujan reda sambil nunggu bengkel buka, sarapan sroto local yang mak jleb rasanya. Bengkel buka jam 0800, pun masih tunggu pegawai bengkel check stock barang, bersih-bersih, siapin bon dll. Selesai ganti akki motor, lanjut jam 0900 ke PLN langsung mengajukan tambah g(d)aya dengan hanya menunjukan kartu PLN, lalu proses, pembayaran dan selesai. Pemasangan 4 hari setelah pendaftaran. 900 ke 1300, done. jam 1200 nyampai rumah