Pindah Domain ditengah Pandemi

Hiruk pikuk covid19 menggemparkan jagad, sampai-sampai saya punya domain kiswong.com hangus terbakar karena lupa tidak perpanjang pembayaran di provider rumahweb. Ahirnya ganti ke kiswong.onlie. Biarlah.. yang penting masih bisa nulis-nulis sa-karepku.

Maret 2020 awal kepanikan masal seluruh dunia. Ini seperti mimpi buatku, semua orang musti tunduk pada aturan protokol. Meski misterius, lama-lama ikut-ikutan juga. Masker, rajin cuci tangan, harus waspada (baca: Curiga) kepada setiap orang.

April 2020 pembatasan di Jakarta dimulai pada tgl 24 April 2020, tepat dimulainya awal Ramadhan 1441H, dengan cepat aku ambil keputusan harus mudik saat itu juga. wusss...
kerja dari rumah, WFH dan secara resmi manajemen dari kantor sudah release, serasa ini adalah saat yang tepat untuk bisa berkumpul bersama anak istri merasakan nikmatnya bulan puasa bersama.
Kubawa saja PC karena seluruh data dan email ada di sana. Hilir mudik manusia mulai dibatasi, kereta dan bus tidak ada yang beroperasi kecuali angkutan barang. Travel local dari kampung menjemputku menjelang Magrib, tiba di perbatasan wilayah Patuguran sudah ada posko pengechekan lalu lalang orang dan kendaraan, kami musti turun dan check suhu, dilakukan pencatatan. Kemudian di perbatasan desa Renggong juga ada posko, di sana hanya dilakukan penyemprotan kendaraan. Dan tibalah kami di kampung halaman. Saking auto khawatir, maka aku nyampe rumah langsung ke kamar mandi lewat belakang rumah, mengabaikan tangisan dan teriakan anak2 memanggil ayahnya pulang.

Mei 2020
Berpuasa berada di rumah bersama keluarga, sambil bisa bekerja dari rumah terasa lebih indah, namun untuk ibadah kami harus rela melakukanya di rumah dan sesekali nerobos tarawih di Mushala, yang telah di segel oleh pemda berupa SKB dengan aneka tanda tangan dan stampel semua instansi.
Tibalah waktu lebaran 24 Mei, dan malamnya malam takbiran yang senyap. Aku menyusup ke rumah Pak RT untuk bernegosiasi agar bisa shalat Ied berjamaah dengan mengikuti prosedur. Kalau tidak bisa di masjid besar atau lapangan seperti normalnya, paling tidak lakukanlah di dekat mushala dan jalan hanya untuk lingkungan sendiri. Mana bisa shalat Id dilakukan sendiri di rumah, himbauan macam apa itu. Emang tidak harus khotbah?
Setelah Idul Fitri usai, mulai mikir berangkat lagi ke Jakarta. cari referensi sana sini, bagaimana kalau ditengah jalan dihadang. Dan mulai urus surat-surat untuk melengkapi administrasi yang dibutuhkan sesuai peraturan Pemprov DKI.

Lebaran 2020
Apakah masih ada silaturahmi? masih tapi sangat menyedihkan,. suasana tidak seindah sebagaimana mestinya. Hampir semua warga mengahadapi lebaran seperti hari-hari biasa, tak seistimewa biasanya. Takbiran hanya 5 orang, lebaran tiba salaman pun jarak jauh. Kami sekeluarga tetap ziarah ke kubur orang tua dan kakek moyang, mengunjungi keluarga sanak family, suasana lebaran kami ciptakan sendiri.

Arus balik 2020
02 Juni sore bada Magrib, suasana haru biru. Setelah berkumpul sebulan penuh saatnya kembali ke Jakarta dan meninggalkan keluarga. Dan entah kapan bisa mudik lagi, mosok libur sabtu minggu nanti mudik dikarantina 14 hari. Kan diketawain Sule nanti.

Alkhamdulillah KM47 yang momok itu, travel yang kami tumpangi bisa lolos. Toh jika dihadang dan diperiksa, aku sudah menyiapkan semua dokumen yang diperlukan untuk sarat masuk ke DKI

03 Jun 2020 jam 5 pagi sampailah di Priok, dan memulai pekerjaan seperti biasa