Rewah

Sebelum baca catatan ini harap baca doa dulu, biar nggak selek.

Jauh sebelum ada baud, memasangkan dua benda atau material menjadi satu tentu menjadi masalah besar. Perlu dibuat pasak, dan melubangi benda tadi pada masing-masing sisi. Kalau sudah pas bisa dipasang, pasti bisa dipakai sesuai kebutuhan. Namun kalau tidak, harus disisik lagi supaya bisa pas. Lalu bagaimana kalau sesuatu sudah pas, benar letaknya, meling, indah dipandang lalu mereka-reka supaya bisa menjadi yang seperti kita inginkan. Maka rewah lah jawabanya. Rewah sudah dimulai sejak jaman Majapahit, dimana jayakatwang sedang nyirlak singgasana kerajaan dengan getah sono, tiba-tiba ditegurlah oleh Gajah Mada sambil malang kerik. Tak suka diperlakukan seperti itu, Jayakatwang marah dan keluar dari pendopo menuju ke kaputren. Di sana Pangeran Jayakatwang dikerumuni dayang-dayang, dan kembali ke singgasana dengan membawa cepuk berisi parem kocok dari kaputren. Kursi singgasana yang sudah terlihat meling serta merta diluluri parem, cikal bakal dempul berasal dari sana. Saking rewahnya, tidak hanya dilumuri parem, tapi getah sono yang sudah menggumpal kering ia bakar menjadi dupa.

Rewah itu bukan hal yang buruk jika dilakukan pada waktu dan tempat yang tepat. Namun kalau rewah dilakukan hanya semata-mata demi memenuhi nafsu angkara murka dan biar keren, ini yang perlu dicermati. Rewah positif adalah inovasi, rewah negative adalah jabrah atau rewah retung. Aku melihat rewahnya bungkus rokok pada jaman ini, biasanya kalau tidak merah atau coklat atau putih bila ia sifatnya Mild, sekarang banyak dijumpai bungkus rokok berwarna hitam, meskipun batangnya putih layaknya Mild. Apakah rasanya sama? sama sekali tidak beda, hanya tampilanya saja yang menarik. Lalu rewah berikutnya adalah bungkus kopi, sekarang bungkus kopi tidak lagi didominasi oleh warna hitam, tapi menjadi saling berebut perhatian dengan banyak berubah menjadi white cofee, bersulam putih. 

Bagaimana kalau hati yang rewah? lah ini yang perlu diperdebatkan dengan cara benar. Apa anda termasuk yang rewah?