Nggrentes



Timnas sangat-sangat mempermainkan emosi seluruh penggemar sepak bola tanah air, dan tidak hanya itu, turut pula melunturkan nasionalisme yang susah payah bangkit dari jiwa raga.

Kecewa yang belum bertepi, ini akan seperti kisah-kisah di sinetron kita yang mudah saja ditebak endingnya. Mengungguli 3-0 adalah hal berat setelah malesia tahu betul taktik dan kelemahan kita, terlebih dengan tidak bisa tandingnya beberapa pemain unggulan yang sudah dapat kartu kuning.

Akupun kecewa berat seperti yang dirasakan sebagian besar masyarakat Indonesia. Tetapi lagi-lagi ini semua adalah pertandingan, hanya ada dua kemungkinan, kalau tidak menang ya pasti kalah. Seluruh perhitungan apapun tidak akan bisa menandingi apa yang disebut dengan mujur. Aku yang sudah mengembalikan rekaman cinta bola yang terbangun sejak kecil lalu runtuh setelah cidera ringan saat remaja kala itu, terjatuh di pematang sawah sampai nafas bunyi 'Ngik' dan saat itu pula lah, aku menggantung sepatu dan tidak tertarik dengan berita bola, apapun pertandingan bola di berbagai even sekolah, desa, atau internasional. Bahkan gemuruh piala dunia tidak menggetarkan kalbuku untuk kembali begitu saja menyukai bola.

Sekarang sudah lain, aku harus bangkit demi Indonesia Raya...!!


taela..

H&A

1. Ngrecok

2. Boleh lihat, pegang jangan

3. Jangan Sentuh, Ay...

4. Aya Pengin Tahu

5. Lenggokan Aya

6. Nipong dengan Sandal Selen barunya

7. Aya Dan Hanif, saling sayang
Tambah Gambar

Tinggi Hati

Serba salah ketika cara pandang saja sudah berbeda, mungkin karena aku yang tinggi hati atau justru si semprul itu yang tinggi hati. Tapi untuk urusan tinggi meninggi memang sudah sepantasnya dia lebih tinggi dari saya, tinggal sayanya saja yang tahu diri. Apakah tidak disadarinya, atau saya yang tidak sadar? bahwa berceloteh diinternet itu memang sangat rawan ketersinggungan. Dulu mungkin masih bisa saling sangat menjaga hati masing-masing. Tapi setelah tragedi Juni lalu, saya pikir semua kembali ke masa awal, yang bebas ngobrol.

Tapi saya kok lupa, bahwa ia adalah dari kalangan yang tidak seharusnya saya kritik atau membuatnya tersinggung. Padahal siapa yang mengira pernyataan saya dianggap suatu penyerangan oleh pengunjung lain. Saya kaget ketika ngobrol di YM dan mengutarakan ketersinggungannya dengan membawa-bawa 'dia'. Entah siapa yang ia maksud dengan 'dia' yang bisa bikin anak segala. Kok sampai ke sana? Ini orang sedang lupa apa sedang apa, padahal kalau mau dihitung, ia sangat sering membanding-bandingkan dan menghina keadaan saya dengan keadaanya yang jauh-jauh lebih baik. Tapi siapa peduli?

Pertanyaan ringan dan kocak, dan tidak mungkin terbersit oleh rekan-rekan sebagai suatu pelecehan atau menghina. Beda bawang merah-bawang putih, gampang... bedanya warnanya merah dan putih. apa susahnya?

Sudah minta maaf bertalu-talu, tidak digubris. Jadi saya sekarang kembali belajar memahami seorang teman semprul. Mungkin saya perlu menjunjungnya tinggi-tinggi di hadapan teman-teman semua. Asal dia senang....

Semua yang pernah terjadi kini terlintas lagi, dan bagi saya itu membuang waktu percuma. Bagaimana ia bercerita tentang hebatnya MacGyver ketika membentulkan apapun. Yang besar, dan kekar, sukses dan segala pencapaian.

Tapi saya sekarang sudah lega, karena itu semua sudah kembali seperti biasa... saya merasa ia sudah bebas, dan demikian pula saya. Celotehan saya yang spontan tidak mungkin berhenti dalam waktu dekat, ini sudah bawaan usil saya. Tunggu, nanti ada saatnya saya meninggalkan kota ini, agar tak seorangpun merendahkanya.

Sekali lagi, maaf ndoro.......


Just Nipong

Dia mulai beranjak remaja, tapi tetap saja masih popol. Makanya tiap kali aku mau temani tidur tak pernah diijinkan. Dia khawatir kalau ayahnya kena ompol. Kalau ompol bayi masih harum, lah ini udah sarua kene pesingnya dengan popol si Ayah. Tapi beberapa malam ketika aku terjaga ada suara jegar-jegur, lalu aku bangun dan memastikan apa yang terjadi di tengah malam dingin ada suara orang mandi, ternyat si Nipong lagi mandi junub. Buru-buru ia menutup kamar mandi yang ia sengaja dibuka, mungkin biar gak takut.

Dia yang menjadi panutan bagi adiknya, apapun yang ia lakukan adiknya selalu meniru. Bahkan ketika Nipong nangispun, adiknya ikutan dengan gayanya sendiri, karena wajah bayi yang lucu dan nangis-nangisan, si kakak langsung ketawa ngelihat polah adiknya. Dan yang terjadi suasana mereka berdua kembali cair setelah bagaikan tikus dan kucing. Satu hal yang kupelajari dari mereka, dan yang tidak kurasakan jaman dulu aku kecil adalah Si kakak sering dalam kondisi ngemong dan lebih dewasa. Apapun yang diminta adiknya, selalu mengalah dan meminjamkannya. Tapi tidak untuk buku pelajaran. Kalau salah satu dari mereka ada yang kurang sehat, maka bukan main heboh semua karena semua minta diurus. Pasti aku sedang membayangkan, bagaimana ketika mereka cuma hanya ada mama di tengah malam.

Makanya Pong, lekas besar biar bisa jadi pandu ibumu. Tapi kau bakat bisnis, malem takbiran ajah kau sudah bisa dapetin omset 10. ewu dari jualan kembang api. Bagi hasil goceng-goceng ama ayah, kan? Yang lain sibuk nyulet kembang api dan mercon, buang-buang duit, Just Nipong belajar tentang sebuah peluang.

Mimik Kacang

Sering dengar tidak, tentang lelaki dewasa akan disibukan oleh kendaraanya, anak-anaknya dan teman-temannya. Azan berkumandang, akan lewat begitu saja ketika sedang bermain bersama anak, atau ngobrol dengan teman, maupun ketika sedang ngoprek busi, atau pentil.

Si kecil yang kian tumbuh, kini usianya 1 tahun 5 bulan. Bersamanya agak lama, hampir 1 bulan seperti keheranan dibuatnya. Lebaran sebelumnya ia masih 3 bulan, dan belum bisa melihat perkembangan ataupun tingkah lakunya. Tapi di lebaran tahun ini, aku hampir selalu bersamanya ditiap menitnya. Bahkan untuk urusan pipis, nyebokin dan ganti celana kuberanikan diri karena kesibukan mamanya. Kata orang tua, terhadap anak perempuan harus lebih melayani, karena kelak merekalah yang akan lebih menyayangi orang tuanya. Kenyataan memang, banyak kusaksikan ketika masa renta tiba, yang mau mengurus dan menunggu ibu atau ayahnya yang sakit, kebanyakan adalah anak perempuan. Hanif, lebih cuek dan sudah mulai punya geng sendiri, betapa Alya si adik selalu mengejar dan meraung ketika kakanya pergi bermain disamper teman-temannya.

Ketika bersama mereka, anganku sering melambung betapa bahagianya hidup di masa kanak-kanak, dan dikelilingi orang tua. Aku pasti sedang memikirkan ketika Ayah mereka sedang mengais rejeki di dunia rantau. Mereka sangat dekat denganku, tak kubiarkan mereka cuek dan tanpa canda bersamaku. Kami sama-sama haus pertemuan, berkumpul dengan mereka sudah seperti keindahan abadi dan tak ingin kulepaskan. Aku tidak sedang membanggakan diri, karena anak hanyalah titipan dan bisa pula menjadi fitnah. Untuk itu aku selalu bermohon semoga anak-anak bisa menjadi orang yang berbudi pekerti luhur dan number wan adalah menjadi anak yang sholeh.

Aya, ditiap bangun tidurnya selalu langsung duduk dan tepuk tangan dan bersendandung. Senandungnya adalah shalawat nabi. Ketika kami sibuk shalat shubuh, dia akan ikut sibuk naik ke punggung dan kadang duduk di atas kepala Mamanya yang sedang sujud. Ketika mamanya masak, ia akan sibuk memegang pisau kecil yang tidak tajam dan membantu mamanya dengan mberantakin apapun yang dipegangnya. Ketika mau makan, ia akan ambilkan gelas buat ayahnya dan kakaknya. Setelah selesai makan, ia akan ikut membereskan piring dengan kerenyutan dahi mamanya dengan tangan dibawah piring khwatir jatuh ke lantai. Inisiatifnya bikin aku keheranan, jauh sekali saat Hanif umur segitu. Dan yang paling kusuka, ia ceria selalu jarang bermuka cemberut kecuali saat ngantuk dan pengin mimik susu.

Sisa-sisa lebaran menyisakan kacang bikinan mamanya yang masih dalam toples plastik. Dia suka sekali dengan kacang, dan hingga tetes terakhir ia tenggak toples, dan mengalirlah butiran-butiran kacang itu.

'mam..mam... bis....' kata dia

Mungkin maksudnya, udah dimaem dan udah habis....

Tapi kenapa Pesek?
Gak papa, yang penting sayang sama sama keluarga.

Pink aya

Nyampe rumah jam 3 pas, masih bisa sahur dan sa hur. Aya langsung gemblok.
Ble gi tu..

---- 
Sent using a Sony Ericsson mobile phone

Mentari terakhir di senja Juni (3)

Di suatu hari yang cerah, Joyev dan Sarinah sepertinya tengah merundingkan sesuatu. Setelah usai ngobrol di meja maya, Sarinah bergegas ke luar rumah dan menyetop taxi pergi ke salon untuk perawatan mingguan yang selalu dilakukan. Salon kecantikan yang ramai pengunjung, dan kebanyakan adalah wanita-wanita karir dan beberapa lainnya artis ibu kota. Setelah Sarinah mendapatkan perawatan dan membayar di kasir, ia bergegas ke luar, dan terlihat seorang lelaki dengan baju hijau muda tengah duduk di ruang tunggu dan berdiri menyodorkan tangannya. Sebelumnya, lelaki ini yang ternyata adalah Joyev salah orang terhadap tamu yang duduk diruang tunggu yang ia kira adalah Sarinah. Namun kali ini pasti tidak salah orang, pikirnya.
"Sarinah, bukan?" Tanya Joyev
"Kau pasti Joyev, si semprul itu kan?" jawab Sarinah sambil agak tertunduk malu
"Ha..ha..ha...iya, gak beda kan di langit sama di bumi?" girang Joyev agak GR
"Huu... dasar.." Sengut Sarinah

Siang itu menjadi pertemuan pertama antara Joyev dan Sarinah, lalu keduanya pergi minum kopi di kafe. Joyev dan Sarinah menampilkan diri masing-masing seperti yang ditampilkan di ruang maya. Mereka terlihat bercanda dan bercerita apa saja dan menghabiskan waktu hingga beberapa jam. Lalu keduanya bergandeng tangan dan berpisah di pintu gerbang, Sarinah kembali pulang ke rumah, sementara Joyev harus kembali ke Pabrik meneruskan pekerjaannya.

Joyev terlihat sumringah, dengan mengumbar senyum ia bergegas pergi ketika taxi yang ditumpaing Sarinah menghilang ditelan kejauhan dan kembali ke Pabrik.


Bersambung,...





bandar djakarta 30-08-10




Mentari terakhir di senja Juni (2)


Kedua manusia itu dengan cepat beradaptasi, dan mulai menyerang satu sama lain dengan gurauan dan cenderung seperti orang berantem. Olok mengolok adalah hari-hari berikutnya yang mereka lakukan setiap kali bertemu.

Joyev mulai mengendus beberapa hal tentang sosok wanita tersebut, ia mengamati gaya bahasanya, mengamati peralatan komunikasi yang ia bawa. Dan pada suatu hari terjadi percakapan yang agak serius.
"Apa kau sudah punya kekasih, Rin?" tanya joyev dengan menatap
"hmm... menurutmu?" jawab Sarinah dengan balik bertanya
"Sepertinya sudah.."
"Apa kau termasuk lelaki yang gampang jatuh cinta?" Tanya Sarinah serius
"Wong aku yang nanya, kok malah aku yang diwawancara, semprul ah.." Jawab Joyev sekenanya.

Mereka terlihat asik mengobrol di arena meja maya juga pada hari-hari berikutnya. Jarak yang jauh membuat mereka jarang bertemu. Joyev, yang hanya seorang pekerja biasa di sebuah kantor di daerah Jogja, obrolan di internet hanya bisa dilakukan saat siang hari, itupun jam istirahat. Makin hari, keduanya terlihat kian akrab dan muncul ketertarikan satu sama lain. Tapi Joyev selalu menahan diri untuk menyembunyikan semua perasaan yang timbul, ia merasa tidak percaya diri menghadapi Sarinah. Setelah sekian bulan sering bertemu, Joyev menjadi uring-uringan dan sering merenung.

Pada obrolan ke sekian kalinya, Sarinah sudah percaya kepada Joyev dan merasa menjadi teman yang cocok untuk berkeluh kesah. Dia menceritakan bahwa ayahnya merupakan sosok yang keras dalam mendidik keluarga, bahkan untuk urusan jodohpun orang tua yang ikut menentukan. Dan saat bercerita, ia mulai banyak berhenti mengetik karena sedih, saat ini ia tengah dijodohkan dengan laki-laki pilihan Ayahnya. Seorang pria sukses dan mapan sebagai pengusaha di Jepara. Joyev selalu berusaha mendengarkan apa yang Sarinah tuturkan, dan setelahnya adalah seperti hari-hari biasa yang penuh canda dan tawa. Sarinah merasa Joyev adalah sosok pria yang hangat dan humoris, untuk itu dia merasa dekat untuk bercerita tentang apapun yang ia alami.
"Joy, aku sebetulnya orangnya lebih banyak diam" celetuk Sarinah pada suatu obrolan
"Lalu?" sahut Joyev
"Iya, tapi entah kenapa aku mudah saja bercerita apapun padamu" Jelasnya
"Aku juga heran, wong kenal belum lama kok percaya sama orang katrok macam aku.." sahut Joyev sambil meletakan pulpen di tepi buku.
"Cerita, Joy..." pinta Sarinah
"Cerita apa?, aku gak punya cerita menarik,.." jawab Joyev sambil meletakan icon :) di mesin mesenger itu.

Ketika mereka tidak bisa ngobrol karena hari libur atau karena kesibukan salah satunya, menjadi beban tersendiri yang dirasakan Joyev menahan rindu ingin ngobrol. Joyev menyadari, di dunia internet Sarinah sepertinya sudah sangat mahir dan memiliki banyak teman maya. Hubungan persahabatan yang tadinya hanya saling mendengar, kian hari mulai ada perasaan yang aneh yang dirasakan Joyev ketika Sarinah kedapatan sedang sibuk atau bercengkerama dengan teman lain di luasnya langit.






bersambung.....

Mentari terakhir di senja Juni


"Aku masih di pantai kute, Bali, sampai 2 hari ke depan," suara lirih di gagang telfon.

"Lama sekali, pulang sendiri ajah, Rin" Pinta Joyev dengan bersungut-sungut.

Mereka terlihat bercakap melalui telfon dengan serius.

Joyev memasukan hp ke sarungnya yang sudah lusuh dengan resleting yang sudah mulai macet. Kemudian kembali masuk ke kamar dan menerawang. Ia gelisah dengan rasa kangen yang berkobar setelah ia ketahui, kekasihnya pergi bersama teman-temannya untuk berpiknik. Ia tahu resiko yang akan dirasakannya ketika memutuskan untuk tidak turut serta karena kesibukan kerja.

Sementara itu, Sarinah terus membidik pemandangan dengan kamera SLRnya yang berat. Sesekali merangkak di pasir putih mengejar kerang yang berjalan lambat. Ia memisahkan diri dari kelompok wisata tahunan yang diadakan oleh perusahaannya. Setelah puas membidik semua sudut pemandangan dan mengabadikannya, ia kembali ke hotel dan mandi.

Malam beranjak, Joyev menghisap kejenuhan dengan sebatang rokok yang disulut dengan korek api kayu dengan kotak bergambar durian. Ia mengamati bahasa aneh yang tertulis pada kotak korek itu. Detik yang ia lewati satu demi satu tidak membuat malam beranjak cepat menjadi pagi. Ternyata teramat berat beban perasaan yang harus ia pikul dengan cinta yang tak seimbang itu. Hari-harinya merupakan siksa yang sulit dibendung kecuali dengan menghabiskan waktu dengan bekerja. Dan inilah hari minggu yang belakangan ia benci jika tanpa kehadiran Sarinah.

Hp berkasing merah itu bergetar, panggilan masuk bertuliskan Sarinah tertera di layar mungil itu, dengan sigap, Joyev menyergap hp itu.

“Hallo…?”

“Joy, kau lagi apain?”

“hhhh…” menghela nafas, Joyev

“lagi nunggu kabarmu, di sini sudah gak karu-karuan, kau dengan santainya main game.”

“Hei, denger dulu.. kau pasti salah sangka, aku di sini tadi main game, permainan sama teman-teman, ada tebak-tebakan dan lain-lain.” Jelas Sarinah

“kenapa gak bilang?”

“Kenapa kau gak Tanya?, kalau Cuma main game di henpun atau leptop buat apa? Mana pernah aku mengabaikanmu dalam keadaan senggang.” Suara Sarinah mulai meninggi

“Ya sudah, aku minta maaf, rin..”

“Iya nggak papa, hmm.. kenapa belum tidur jam segini?”

“Nunggu kabar dari kamu, aku kangen…” Joyev dengan nada yang mulai melembut

“iya, aku juga..”

Mereka berbincang di telfon sampai larut malam. Di ujung timur sana, seorang perempuan sedang duduk di balkon hotel menghadap laut sambil memandang langit. Sesekali tersenyum, tak jarang pula ia kelihatan sedih. Tiba-tiba ia mematikan hp dan memasukan ke kantong switer hitam yang dikenakannya, seorang Pria memanggil.

“Rin, masuk..! udah malam, kenapa belum tidur?”

“Ah, ayah bikin Ayin kaget ajah..”

“Telpon dari siapa rupanya?”

“Dari teman sekolah di Jakarta, Yah..” jelas Sarinah kepada pria yang berdiri di dekat lorong kamar hotel, yang ternyata Ayahnya.

Joyev hanya bengong memandangi layer hpnya yang tiba-tiba mati, dan tidak menunggu lama kemudian sebuah pesan masuk yang mengatakan bahwa ia dipanggil ayahnya karena sudah malam dan mengucapkan selamat tidur. Hatinya belum puas ngobrol untuk melepas kangen bersama kekasihnya yang ia kenal 2 tahun yang lalu. Malam minggu itu ia habiskan menonton televisi dan sesekali menjawab sms dari orang yang ia sayangi.

2 tahun yang lalu, Joyev mengenal sosok Sarinah tanpa sengaja dan bertemu begitu saja di suatu tempat ketika ada pameran foto di sebuah galeri di kota Langitan, Tuban. Dari mulai membahas hasil bidikan hingga kamera, mereka cepat akrab dan adaptasi. Karena belum terlalu mengenal, Joyev yang sedikit urakan dan tidak tahu anggah-ungguh, dan ceplas-ceplos membuat Sarinah sering mencibir dengan kata-kata seperti: gembel, gambleh, halah tapi di awal percakapan itulah membuat mereka masing-masing merasa seru untuk bercanda. Dan hampir selama sebulan itulah mereka bertemu dan bercerita satu sama lain mengisahkan asal muasal dan sejararah masing-masing

bersambung...

Kemangi dan Faedahnya


Deskripsi
Jenis kemangi (Ocimum canum) yang banyak diusahakan adalah jenis lokal yang belum jelas nama/varietasnya. Penampilan tanaman cukup rimbun. Daun berwama hijau muda. Bunga putih kurang menarik. Bila dibiarkari berbunga maka pertumbuhan daun lebih sedikit dan tanaman cenderung cepat tua dan gampang mati.

Manfaat
Kemangi lebih sering digunakan sebagai lalap. Ada juga yang menggunakannya sebagai campuran sayur tertentu. Sayuran ini memiliki aroma harum dan rasa yang khas. Belum banyak petani yang mengusahakan kemangi dalam skala besar, paling hanya di sepetak tanah saja. Ini dikarenakan nilai komersial sayur kemangi memang masih rendah.

Syarat Tumbuh
Kemangi tidak menuntut syarat tumbuh yang rumit. Dapat dikatakan semua wilayah di Indonesia bisa ditanami kemangi. Yang jelas tanahnya bersifat asam. Kemangi juga toleran terhadap cuaca panas maupun dingin. Perbedaan iklim ini hanya mengakibatkan penampilan tanacnan sedikit berbeda. Kemangi yang ditanam di daerah dingin daunnya lebih lebar dan lebih hijau. Sedang kemangi di daerah panas daunnya kecil, tipis, dan berwama hijau pucat.

Pedoman Budidaya
Benih Kemangi diperbanyak dengan bijinya. Biji diperoleh dari buah kemangi yang masak di batang. Ciri biji yang tua ialah berwama - hitam dan kering. Biji kemangi harus disemai terlebih dahulu sebelum ditanam. Tanah untuk persemaian diolah hingga gembur. Campur dengan sedikit pupuk kandang. Bila tanah terlalu lengket tambahkan pasir. Lantas taburkan biji kemangi dan tutupi dengan lapisan tanah tipis-tipis. Rawatlah tanaman yang sudah tumbuh di persemaian. Tanaman yang terlalu rapat dikurangi. Cabut tanaman yang lemah atau pertumbuhannya terganggu. Setelah berumur sekitar 4 minggu tanaman muda ini sudah bisa dipindah ke lahan. Kebutuhan benih kemangi untuk penanaman satu hektar lahan sekitar 2-5 kg. Penanaman Kemangi biasanya ditanam dalam bedengan-bedengan. Bedengan berukuran 1-1 m dengan panjang sesuai ukuran lahan. Sebelum penanaman, bedengan diberi pupuk kandang. Antar bedengan dibuat parit pengairan selebar 35 cm. Jarak tanam kemangi ialah 50 x 50 cm atau 60 x 60 cm. Buat lubang tanam kecil saja, yang penting tanaman muda bisa masuk dan tidak sesak.

Pemeliharaan
Pemeliharaan Tanaman muda yang sudah di lahan perlu dicek apakah tumbuh dengan baik. Bila ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya jelek, harus segera disulam. Penyiangan perlu juga dilakukan. Gulma yang tumbuh dicabut atau dikored. Waktu penyiangan tak perlu menunggu hingga rumput tumbuh besar atau banyak. Rumput-rumput liar ini justru lebih berbahaya saat tanaman masih mada karena daya saing akar tanaman dalam menyerap hara masih sangat rendah. Bunga-bunga yang tumbuh harus dibuang. Bila tidak maka produksi pucuk segarnya akan menurun. Kuncup bunga dibuang seminggu sekali seraya melakukan pemangkasan. Aturlah agar percabangan menjadi kompak dan pertumbuhan pucuk nantinya tidak berat sebelah, melainkan merata ke segala penjuru. Pemupukan Dosis pupuk kandang yang diberikan ialah 10 ton/ha. Kemangi perlu mendapat tambahan pupuk yang banyak mengandung nitrogen, sepeni Urea. Unsur ini penting untuk merangsang perlumbuhan daun kemangi secara terus-menerus. Pemupukan pertama dilakukan saat tanaman berumur 3 minggu. Pemupukan kedua saat tanaman berumur 5 minggu. Setiap kali memetik, berikan 3 g pupuk nitrogen per tanaman. Kebutuhan pupuk Urea untuk tanaman kemangi ialah 150 kg/ha.

Hama dan Penyakit
Hama-penyakit yang menyerang tanaman kemangi sangat sedikit. Bahkan petani kemangi sangat jarang melakukan penyemprotan insektisida. Penyemprotan ini memang dihindari karena dikhawatirkan residunya masih tertinggal di daun yang dipanen rutin. Meskipun demikian, bila ditemukan ulat yang menyerang daun kemangi dalam jumlah besar, dapat dilakukan pengendalian dengan insektisida Azodrin sebanyak 20-30 cc/1 air; atau Diazinon 60 EC dengan dosis 1-2 cc/1 air.

Panen dan Pasca Panen
Sejak umur 50 hari sesudah tanam, daun kemangi sudah bisa dipetik. Lakukan pemetikan pada daun-daun muda seperti melakukan pemetikan pucuk teh. Pemetikan akan merangsang pertumbuhan cabang-cabang baru yang memungkinkan lebih banyak tunas baru tumbuh. Tunas-tunas baru ini dapat dipanen pada periode panen berikutnya. Panen pucuk kemangi dapat dilakukan hingga tanaman berumur tua. Bila ingin tanaman berumur panjang, jangan.biarkan sampai berbunga dan berbuah. Pisahkan tanaman yang khusus untuk diambil bijinya sebagai bibit. Dengan cara ini, tanaman yang hendak diambil pucuknya tak terganggu produkdvitasnya. Altematif lain dengan menyisakan satu atau dua cabang yang dibiarkan berbunga dan berbuah. Setelah bijinya tua cabang ini dipangkas. Biasanya kemangi dipetik sepanjang 15 cm. Bila ingin dipasarkan kemangi disatukan dalam ikatan kecil yang berisi 5-10 batang.

Manfaat Dalam Kehidupan Sehari-hari

Daun Kemangi yang harum sering digunakan untuk masakan, antara lain; campuran pepes, karedok atau lalapan mentah.

Selain itu kemangi mengandung banyak senyawa yang berkhasiat bagi tubuh. Senyawa arginine didalamnya terbukti mampu memperpanjang masa hidup sperma, mencegah kemandulan dan menurunkan kadar gula darah. Kemangi juga mengandung zat yang mampu merangsang produksi hormon androgen dan estrogen.

Manfaat kemangi masih sangat banyak, orientin dan vicenin di dalam kemangi mampu melindungi struktur sel tubuh. Sedangkan cineole, myrcene dan eugenol berfungsi sebagai antibiotik alami dan antiperadangan. Kemangi juga kaya akan betakaroten dan magnesium, mineral penting yang berfungsi menjaga dan memelihara kesehatan jantung.

Kemangi adalah salah satu tumbuhan sayuran yang mempunyai aroma yang khas. Apalagi kalau kita campur daunnya dipadukan sebagai pengharum dan penyedap sambal terasi.

Kandungan dan manfaat daun kemangi mempunyai daya penenang dan mengeluarkan gas-gas dari tubuh. Daunnya juga sering dipakai untuk bumbu hidangan daging ataupun ikan. Kemangi juga mengandung zat minyak atsiri, protein, kalsium, fosfor, besi, belerang, dan lain-lain.

Kegunaan daun kemangi untuk pengobatan, diantaranya :

1. Panu
Segenggam daun kemangi cuci, tumbuk halus. Beri sedikit air kapur sirih. Gosokkan ramuan ini pada kulit yang berpanu. Lakukan ini 2x sehari.

2. Diare dan Muntah
Daun kemangi secukupnya dimakan sebagai lalapan.

3. Sariawan
50 helai daun kemangi dicuci bersih, kunyah sampai halus selama 2 - 3 menit. Telan. Minum air hangat. Lakukan ini 3x sehari.

4. Bau Nafas, Bau Mulut
Sering-sering makan lalapan daun kemangi, daun kunir, dan daun beluntas.

5. Bau Keringat
Kemangi secukupnya dimakan sebagai lalapan santap malam selama 1 minggu.

6. Mencegah kemandulan
Daun kemangi mengandung senyawa arginine yang terbukti mampu memperkuat masa hidup sperma, mencegah kemandulan dan menurunkan gula darah. Kemangi juga mengandung zat yang mampu merangsang terbentuknya hormon androgen dan estrogen.

7. Mengobati kutil, dengan cara daun kemangi dicuci bersih kemudian diusapkan/digosokkan pada kutil dengan berulang-ulang dan teratur.

Dan masih banyak lagi kegunaan dan manfaat lainnya. Maka kemangi ini selain sebagai bumbu dapur pelengkap sambal, juga bermanfaat sebagai obat alami.


Berbagai sumber, smallcrab

4 drajat

K.H Zainudin MZ dalam ceramahnya di TVone pada saat menjelang imsak atau buka puasa, aku lupa tepatnya. Pembahasan yang menarik tentang banyak hal yang terjadi di sekitar kita, dan salah satu yang kuingat adalah sbb:

1. Drajat ambiya wal mursalin, drajatnya par nabi dan rasul
drajat keimanan jenis ini, adalah keimanan yang terus meningkat bahkan ketika datang cobaan dan ujian dari Allah.

2. Drajat Malaikat
Drajat Keimanan type ini, adalah keimanan yang stagnan dari awal diciptakan hingga akhir jaman

3. Drajat ummat
Inilah tingkat keimanan yang dinamis, selalu berubah turun atau naik. Ada orang yang ketika datang ujian berat, imannya meningkat. Banyak pula yang diuji dengan kenikmatan, malah imannya merosot.

4. Lupa,
mosok setan? mereka emang punya imankah?


Avatar


Pagi ini dikejutkan oleh resepsionis memberitahukan ada paket untukku, bergegas turun ke bawah untuk melihatnya. Pengirimnya Herman? kurirnya JNE. Aku berfikir, kiranya siapa yang mengirimkan ini?. Apa ada kaitanya dengan kabar minggu ini henpunku tidak dimatikan? feelingku sih ke sana. Tapi buat siapapun dia yang mengirimkan paket itu, aku hanya sanggup mengucapkan terima kasih. Semoga segala niat baiknya mendapat pahala di sisi Allah SWT


Hujan masih saja....

Derasnya hujan sore ini menambah deretan rasa syukur atas nikmat yang kurasakan ditengah penantian berbuka. Prosesi yang hanya biasa saja menjadi hal yang teristimewa dengan hadirnya bulan Ramadhan di setiap tahunnya. Bagaimana tidak bungah, kalau bertambahnya umur, akan tetapi ketika memaknai Ramadhan masih saja seperti saat umurku remaja kolo bendo. Kalau ditanya kenapa, pasti jawabannya mudah saja, dan hanya di masing-masing hati yang tahu.
Apa iya ada yang berubah memaknai ramadhan seiring bertambahnya umur?
hoh...iya, ada, dan mungkin banyak...
Bagi yang menyongsong, hingga melepas Ramadhan dengan perasaan biasa-biasa saja, tanpa bungah dan keindahan, bisa jadi yang menghadapi kehidupan ini seperti sesuatu yang harus sesuai keinginannya. Tidak ada jeda untuk senyum dan tawa, tidak ada kompromi untuk bermain-main, dan semua tentang pencapaian.

Semua cara bisa saja dilakukan orang untuk mencapai apa yang diinginkannya, tapi bagiku mencapai sesuatu adalah hal yang prosesnya seperti guyuran hujan, membuat tanah basah, biji-bijian bersemi, bunga bermekaran, dan memanen.

Masih dengan rasa bahagia menyambut buka puasa di tengah hujan rintik,
selamat berbuka puasa, pencinta hujan di manapun berada.

Yang mrengut, segeralah tersenyum, karena berwibawa bukan harus menekuk pipi.
biasa ajah, tidak perlu lebay... kata Bang Jack di serial PPT 4 pagi tadi.

Tanpa tantangan

Pikirkan, puasa dalam keadaan bekerja keras, keringat mengalir di bawah terik nan membakar. Pasti kualitas orang berpuasa dengan situasi demikian sangat tinggi harganya. Bandingkan dengan berpuasa duduk manis bekerja di ruangan dingin, dan waktu seperti tidak terpikir. Kalau waktu saja sudah tidak terpikirkan, biasanya akan sangat cepat waktu berputar dan buka puasa seperti sejengkal jarak dari sahur.

Hanya pergi sebentar siang ini ke depot container, sebuah tempat lapang dimana container ditimbun. CY, istilah kerennya, atau container yard, letaknya bukan di pelabuhan, akan tetapi di penyangga pelabuhan. Kalau di Jakarta, depot tersebar di daerah Cakung, Marunda, Cilincing sana. Nyaris tanpa pepohonan, dan di sana-sini terlihat orang yang tengah bekerja keras di bawah teriknya mentari.

Ada juga terlihat orang-orang yang sedang menggali jalan, aku yakin diantara mereka tetap menjalani puasa dengan tekun dan penuh kecintaan kepada Allah.

Bertebaran ke muka bumi, memang gambaran sesungguhnya pencari nafkah. Mereka handal dan ulet memperjuangkan hidup. Memang sudah seharusnya, aku tidak leha-leha hanya duduk di belakang meja menilep kejenuhan. Dengan keluar atap, aku bisa menyongsong debu yang pekat, sinar yang panas, suara yang bising dan menyaksikan semua peristiwa kehidupan di luar sana. Desiran rasa syukur dan welas asih kepada sesama terasah kembali.



Onje


Lebaran menanti, dimana ayam kampung kesukaanku akan dimasak dengan onje yang diungkep. Dari sekian tempat makan yang kucoba di kota besar macam Jakarta, belum kutemukan kelezatan setara Ayam Kampung ungkep masak Onje.

Onje apaan, sih?
orang sundanesse bilang, honje..
Dia adalah tanaman sejenis lengkuas, tapi lebih besar batangnya, lebar daunnya, tingginya seperti tebu tapi tanpa ruas di batangnya.

Onje mengandung 70% air didalam batang mulai dari pangkal hingga pucuknya. Harum dan wangi yang khas. Bila kita pernah meneguk setetes pocari sweat, hampir seperti itulah rasanya. Air onje adalah asam segar, dan beberapa orang percaya cairan tersebut bisa menyembuhkan iritasi mata, baik karena virus seperti belek, maupun karena debu.

Onje sebagai rempah bumbu, cukup hanya memotongnya dan belahlah dagingnya lalu campurkan langsung dalam ungkepan masakan. Bisa juga dimemarkan agar cairannya menyatu dengan bumbu lainya.

Tanaman onje juga berbunga setiap setahun sekali, bunga onje kita kenal sebagai kecombrang. Kecombrangpun sangat lezat untuk taburan pada sayuran pecel atau rujak.

Ayam Onje,
mantappp...!!

Teringat akan seorang teman yang memesan benih onje, berupa batang bawah yang bisa distek langsung ke dalam tanah. Buat hiasan depan rumahpun mantap....

hari 1


Baru kali ini, mau pergi tarawih nungguin pengumuman sidang penentuan awal Ramadhan. Sekitar pukul 19:30 akhirnya pemerintah resmi mengumumkan awal puasa pada hari ini, rabu 11 Agustus 2010. Azan yang tiap hari kudengar sepertinya jarang kuperhatikan dan hanya sebatas lewat di telinga sebagai tanda waktu shalat. Tetapi gema azan semalam seperti masuk ke dalam kalbu hingga ada desiran dalam hati yang seketika terhampar bayangan perilaku selama setahun ke belakang yang harus dibersihkan.


Bulan panen pahala, jangan sampai lewat sia-sia...!! Manfaatkan sekuat tenaga untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.


Meski sahur sendirian, tidak menjadi lemah karenanya.






Beres


Menjelang bulan puasa, sms lalu lalang mengucapkan aneka kutipan dalam bentuk puisi, pantun, atau rangkaian kata-kata yang berujung menyampaikan selamat berpuasa, mohon maaf lahir dan bathin. Bagi yang ngirim berpanjang lebar dengan bahasa njlimet dan huruf besar kecil, tidak kutanggapi. Bagi yang mengirim dalam format puisi, aku cuma membalas, sama-sama.

Substansi permohonan maaf dan ucapan tulus tidak kena ke hati kalau cuma lewat sms, apalagi berlomba-lomba dengan rangkaian kata-kata yang dibuat-buat. Tapi memang begitulah cara orang ketika mengexpresikan hal melalui fasilitas canggih di jaman ini. Aku rindu kartu pos, maupun surat berprangko yang ketika membukanya saja sudah gemetaran tangan, berdegup jantung.

Sore ini hilal akan dilihat dari ufuk barat, aku yang sering kebetulan melihat anak bulan, atau bulan sabit yang menandai awal bulan hijriah pernah berbagi kepada seorang kawan, bahwa kalau tidak sengaja melihat bulan sabit, pertanda bagus dan akan panjang umur. Aku juga kata orang, dan aku pastikan itu adalah mitos dan hoak. Hoak, kalau kata kawanku biasanya diikuti kata cuih...

Menjelang sore, entah kekuatan apa yang membawaku masuk ke ruangan sesorang dan membahas tentang data yang disinggung pada blog sebelumnya. Semua isi hati dan pikiran tumplek blek didengarkannya. Meski cuma didengarkan, paling tidak aku tidak menggrundel di belakang. Perkara ada efek atau tidak, aku sudah melakukan salah satu bentuk usaha demi perbaikan semua, bukan semata-mata diri ini. Diri ini itu sering ditemukan pada lirik lagu-lagu jadul karya Obi Mesakh dan rinto harahap. Adjument apapun nanti yang akan terjadi, aku sangat apresiasi terhadap manajemen, tapi tidak sedikitpun menghalangi niatku untuk segera bergabung dengan keluarga.
Satu per satu masalah mulai beres, tinggal konsentrasi ke hari yang penuh dengan rahmat dan ibadah berlipat. Semoga aku bisa menunaikan ibadah puasa dengan baik, dan semata-mata hanya mengharap ridha Illahi.

Selamat Berpuasa

Pasrah

Aku pernah bernyanyi lagu lawas ini kepada seorang teman diiringi orkes dari pemutar cakram, karaoke istilah jaman sekarang. Teman ini bukan penyuka dangdut, dia lembut tapi dalam soal menikmati sesuatu adalah hal-hal yang garang.

Hanya tertawa saja yang kudengar di sana, sementar aku tetap menyanyikan lagu ini sampai kelar. Seneng ternyata bisa menghibur orang, bagaimana orang tidak berbondong-bondong pengin jadi artis? ya terkenal, ya selalu terhibur. Bete No, hiburan Yes, kira-kira barangkali demikian slogan mereka. Sepanjang hidupnya akan dibuat dengan warna gembira, tak sedetikpun rela duka lara menghampiri. Somelekete, mungkin demikian cibiran khasnya..

Menyoal lagu pasrah, kami pernah punya genk dengan hobi yang sefaham, yaitu menyukai seni musik. Pada jamannya, kami membuat grup band ala kadarnya dengan peralatan seadanya, yang ada di rumah masing-masing dibawa serta untuk latihan.

Lagu pop dan rock sangat jarang dimainkan karena selera pasar di sana saat itu, kurang bersahabat. Ketika menyanyikan lagu tersebut, terlihat jelas raut para penonton tidak menyukai lagu yang kami bawakan. Dan lagi-lagi kami mengikuti selera pasar, bukan demi latihan. Maka lagu wajib yang kami selalu sodorkan untuk membuka latihan adalah lagu pasrah yang dipopulerkan oleh Leo Waldy.

Group itu bubar, menyusul temanku, gitaris, yang juga masih sepupu mendaftar ABRI, sementara Eko Waluyo mendaftar Polisi Hutan di Perhutani, Sementara Kiswong mendaftar ke Genoa sebagai Sea Man. Perjalanan dan warna hidup manusia dimulai pada usia belasan tahun. Aku hanya pasrah mendapati pasport yang kuurus di emigrasi Cilacap, seharga 500.000 pada jaman 95 ternyata visa bodong yang diperoleh. Gagal berangkat ke Eropa sebagai TKI, maka melanglang buana ke Bandung dan Jakarta.

Eh, beberapa puluh tahun berikutnya lagu pasrah dinyanyikan dan diaransemen ulang oleh Ahmad Dhani, seorang pesohor pentolan Dewa19, band dan tokoh favoritku.
Menikmati lagu pasrah dari sisi Ahmad Dhani sungguh lantunan yang mendentum. Tapi aku pasrah, karena lagu yang pernah kuperdengarkan kepada seseorang teman itu kini sudah raib entah di mana.

Memulai Akhir

Apa lagi yang memberatkan untukku terus bertahan di kota tua ini? nyaris tidak ada. Kalau alasan duit? sampai kapanpun tak pernah ada cukupnya. Rejeki Allah tersebar di muka bumi, bahkan binatang melatapun sudah dijamin rejekinya. Kalau masalah setia terhadap perusahaan? tidak ada masalah, everithing gonna be oke, buktinya sanggup bertahan 15 tahun dengan pendapatan pas-pasan. Mungkin seandainya dengan waktu yang 15 tahun itu kugunakan untuk menekuni bidang usaha mandiri, aku sangat yakin mungkin sudah makmur. Makmur dalam artian yang luas bukan harus berupa banyak materi, dan kemewahan dunia.

Lalu apa?

Hijrah adalah penting dan selalu mempunyai dampak besar dalam hidup seseorang. Ketika aku hujrah dari kampung ke kota, adalah keputusan besar sepanjang hidup dan tidak mungkin terulang. Kalau saja, saat itu aku tidak memutuskan untuk merantau, aku tidak tahu hidupku seperti apa dan ada di mana. Mungkin sudah Australia kali, atau sudah menjadi juragan kangkung di kampungku. Kok? ya iyalah... kalau mau berkhayal yang tinggi sekalian.

Tapi kemarin dapat kejutan dari bagian tertentu yang mengirimkan data karyawan, yang seharusnya menjadi rahasia, lah kok disebarluaskan. Dalam hati bertanya, apakah itu merupakan kesengajaan atau tidak, tapi semuanya jelas bahwa seluruh nama karyawan tercantum baik dengan data golongan, grade, tanggal masuk, dan lain sebagainya, untuk info gaji memang tidak tercantum, tapi dari sana kelihatan siapa menilai siapa dan apa yang dinilai. Mosok anak kemarin yang baru masuk, sudah nyalim diri ini yang sudah berjuang sekian tahun.
Ngiri dot net? ya hura lah... justru aku sangat senang akan segera memberikan kesempatan bagi lulusan terbaru menggantikan posisiku. Cuma, beberapa teman yang sudah senior sepertinya sudah tidak ada apresiasi. Penilaian yang dilakukan setiap 6 bulan sekali tidak merubah apapun terhadap perbaikan kesejahteraan. Lah kok yang baru masuk, sudah nangkring dengan golongan di atas orang yang sudah puluhan tahun.

Masih ingat tak? alah...paling tidak ada yang ingat...
Bagimana ketika ada kerusuhan 98, siapa yang turut ronda mengamankan kantor kecil yang belum berkembang dengan manajemen canggih?
Nggak usah diingat. Nggak akan ada nilainya...

Entahlah.. tapi data nyasar ini, sunguh membuatku semakin yakin bahwa pekerjaan ini sangat pantas untuk ditinggalkan.

Aya, Nipong...
bentar lagi ya?...

when she comes to hanif's in



Judule ora nggenah, tapi yang penting bikin bingung....

Ayo Ay, eksyen...
hordeng kamar mas hanif masih saja jarik bekas dan belum juga diganti. Biar ajah...
sing penting gak lihat gelap malam dan dihantui bayangan, ya kan Han?

Aya, kenapa kau suka naik meja? ora ilok...
trigan nemen kotah yoh

Ilmu padi

Dengan merantau aku bisa memandang sesuatu tidak sesempit dulu, ketika masih berada di kampung sana. Sekarang hiruk pikuk otak dan perasaan seperti ruwetnya jalan di ibu kota yang konon akan dipindahkan ke Purwokerto (kali). Merekayasa situasi, jalan pikiran dan lain sebagainya seperti suatu keniscayaan kalau hidup di tengah kota seperti ini.

Orang agak pinter pernah punya moto: jadilah ikan, meski ia berenang di lautan ia tak ikut asin karenanya. Moto ini gagal kuterapkan, karena banyak faktor yang tidak perlu diumbar di sini. Namun banyak pula yang dengan tabah bisa menerapkan semboyan itu, dan benar-benar masih bisa kutemui orangnya yang masih setia dengan keadaan sebelum urban di mari.

Rumah internetku ini di wilayah pojok gunung dan nyaris tak seoranpun dapat melihat ini apalagi mampir ke sini. Ini hanya rentang dari janggalnya rasa dan pikiran yang terus mengobarkan semangat untuk menulis. Tidak perlu memikirkan siapa yang sudah membaca, dan kenapa tidak menanggapi. Tapi mana mungkin, di internet aku tak bisa sembunyi dari manapun. Paling aman menulis memang hanya di buku diari yang setelah menulis kutaruh buku itu di tempat yang aman.

Dan tak perlu pula aku bercerita tentang apa saja yang sudah kulakukan, tentang berapa banyak uang yang kubelanjakan, tentang pengemis mana yang sudah kuberikan sumbangan. Mana mungkin aku membuat orang lain iri dan derita sosial yang mana jaman ini rentan terhadap dampak sosial.

Allah, curahkanlah rasa aman dan tenteram dalam sanubariku agar menjadi sosok yang amanah, jujur dan jauh dari hal-hal yang membuatku buta kebenaran. Kekayaanmu yang mahal luas, dan beberapa mahluk-Mu sudah kau beri sesuai kehendak-Mu. Dan ketika kehendakmu jatuh kepadaku, tunjukanlah aku jalan yang kau rahmati. Jauhkan dari sikap riya dan ingin dipuji oleh sesama.

Aku ingin meniru untaian padi, yang ketika berisi semakin menunduk.

Pencapaian dunia memang sangat menggoda kita untuk ujub dan seringkali membuat orang lain iri.




Bareng-bareng

Sajian sayur bening, ikan asin teri, sambel hijau tanpa terasi, Nasi putih dan beberapa kerupuk hangat nan renyah terlihat siap santap di meja makan. Si kecil dengan riang ke sana kemari membawa apa saja yang ia bisa gamit.

"Maem.." teriak Alya kepada ayahnya
Lalu datang lagi ke Kakaknya dan mengatakan hal yang sama. Ngomongnya belum lancar tapi sudah mulai jelas apa maksudnya. Dengan sigap ibunya anak-anak menuangkan air teh hangat di gelas besar dan mengambilkan nasi putih di piring beling itu.

Betapa bahagianya saat-saat indah berkumpul bersama keluarga walaupun menyantap ala kadarnya. Meski lidah ini sering merasakan aneka masakan aneh di kota besar, akan tetapi untuk menyantap hidangan yang disediakan istri dan direcokin anak-anak merupakan rasa syukur bagi kami yang tak terhingga. Kami jarang sekali mengeluh terhadap keadaan yang kami hadapi, selalu mengedepankan diskusi dan bila perlu melibatkan anak-anak untuk urusan yang masih ringan. Tidak ada salahnya meminta pendapat kepada anak kecil meski itu hanya untuk pembelajaran.

Tidak ada yang istimewa buat kami banggakan, tapi meski sementara hidup berjauhan kami tetap sepakat menjalin komunikasi yang baik dan saling menjaga diri. Bila satu dan lain hal ada kerikil dan sandungan pasti itu dariku yang suka sembrono. Allah sudah menetapkan apapun bagi mahluknya maka dari itu kami tidak akan merengek untuk memaksa diri memiliki sesuatu yang belum sempat kami dapatkan.

Kami akan belajar kepada butir benih ketika ditanam akan menjadi ratusan butir biji, dan seperti itulah sesungguhnya ketenangan batin bisa diraih. Infak dan terus berusaha sekuat hati untuk berbagi kebahagiaan kepada yang membutuhkan. Kami yakin kemudahan urusan akan diberikan bagi hamba-hamba yang rajin berbagi.

Janji Allah itu pasti, maka kami meminta agar kami bisa berkumpul dalam waktu dekat dan bersinergi menyatukan pikiran dan tenaga untuk tantangan berikutnya yang pasti tidak ringan.


Aya mewarnai hidupku


Fokus

Tetap pada pendirian dan fokus dengan apa yang dihadapi. Utang harus segera diberesi, tidak ada yang rugi dengan investasi asal konsisten dengan rencana.

Tidak usah tengok atas, tengoklah ke bawah dan sekitar agar rasa syukur terus mengalir dalam tiap detak nadi.

Sangat sedikit orang yang sukses yang tidak mengecilkan orang lain, untuk itu ketika sukses menyapamu tetaplah berlaku sederhana dan sopan terhadap siapapun. Lebih mulia mana antara dicintai Allah dengan dicintai manusia? Kalau orang-orang berbondong-bondong memperlihatkan kasih sayang kepada kita ketika pada posisi enak, tidaklah heran dan patut waspada karena mereka pasti hanya dekat karena apa yang kita miliki.

Biasa-biasa saja, mas...
njih...

Tentang Pernah

Kalau ada orang tersesat di sahara luas dengan kehausan dan lapar yang sangat, konon yang dikharamkan akan menjadi halal. Bila ditemukan binatang apapun, ia boleh memakannya. Sayang sekali aku pernah tersesat tapi bukan dalam situasi seperti figur di atas. Jadi banyak celah untuk bisa lolos agar tidak bertemu dengan hal yang dilarang. Sebetulnya bukan tersesat, aku terbujuk rayu manis saiton dan aku tersesat karenanya.
Aku selalu berfikir dan berdoa bahwa itu semua bukan jalanku, dan sesuatu yang merusak diri sendiri. Maka aku memohon agar berakhirlah, meski itu berat dan rentan terhadap hati yang tersakiti. Beberapa cara sudah pernah kutempuh, namun akhirnya selalu gagal untuk keluar dari alur takdir yang belakangan kusebut sebagai ujian iman.
itulah hal yang pernah kulalui pada sisi gelap kehidupan manusia, dan ini seburuk-buruk pengalaman meskipun kelihatan indah.
Aku siuman, dan pelan-pelan membangkitkan diri dengan penuh harapan dan hikmah di balik setiap peristiwa. Cepat atau lambat sahara yang rentan terhadap haus dan fatamorgana akan menjadi hijau penuh dedaunan dan bunga-bunga bermekaran di kelilingi aya dan hanif.
Semua harus hadir dan sirna di setiap kehidupan kita, dan inilah hal yang paling sulit terlupakan dalam hidupku.

re-denominasi

Orang pintar dari BI sudah menghembuskan program pengurangan desimal pada rupiah yang beredar di Masyarakat. Tanpa mengurangi nilai uang yang ada, program ini dipercaya akan bermanfaat bagi masyarakat ketika bertransaksi, accounting, dan semua aspek keuangan.

Pada dasarnya kita sering tanpa sengaja melakukan re-denominasi, yaitu menyingkat angka ketika bertransaksi di pasar atau dengan seseorang.

"berapa harganya mas?"
"7.5"

karena belum ada standarisasi, maka 7.5 bisa membuat ragam asumsi, 7.5 juta, atau 7.5 ribu. Di mana pun di muka bumi ini, nilai tukar rupiah antar negara tidak akan pernah sama. Karena yang paling stabil sampai saat ini adalah alat tukar berupa dinar dan dirham. Alat tukar dari jaman kolobendo ini sampai sekarang ampuh melawan krisis.
Rakyat kecil seperti saya, cuma berkhayal kalau nanti sudah diberlakukan, tolong tidak nilai rupiah tidak turun lagi terhadap harga beli dan jual. Sehingga apapun yang akan dilakukan BI tidak akan banyak berguna. Tarohlah, nanti 1 juta adalah: 1 ribu. Dan pecahaan uang kertas terbesar adalah: 100 rupiah atau setara dengan 100.000, memang sudah mirip dolar amerika dan bisa dipastikan harga sukro, pilus dan aneka jajanan anak-anak akan menjadi 5 sen per bungkusnya.
Yang penting punya uang seberapapun, kita tidak pernah lupa menjadi agent rejeki bagi yang lain. Kata orang bijak, berinfaklah saat ini bukan menunggu menjadi mampu atau lebih. Jangan tergoda untuk riya atau pamer dan menyakiti orang yang kita beri. Jadi, re-denominasi cukup menghibur sementara bagiku ketika duit masih menjadi masalah....

Isengnya adik

Hanif & Khanza


jirolu